Mohon tunggu...
Deny Oey
Deny Oey Mohon Tunggu... Administrasi - Creative Writer

Seorang pembelajar, pecinta alam dan penikmat makanan pedas. Sesekali mengkhatamkan buku dan membagikan pemikirannya dalam tulisan. Beredar di dunia maya dengan akun @kohminisme (IG) dan @deNocz (Twitter).

Selanjutnya

Tutup

Bola

Meminjam Semangat DiCaprio

20 Desember 2016   15:46 Diperbarui: 21 Desember 2016   19:09 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jordan Belfort || Ravepad.com

Skuad Garuda || Tribunnews.com
Skuad Garuda || Tribunnews.com
Pertanyaannya, kapankan kita akan melihat skuad kebanggaan kita berjaya, setidaknya di Asia Tenggara? Kapankah kesuksesan itu akan datang? Setiap kali timnas Merah Putih mencapai final, asa untuk membawa pulang trofi selalu merekah. Sayangnya harapan itu selalu pupus. Setelah final tahun ini, kita tidak tahu kapan Indonesia akan mencapai partai puncak kembali dan, semoga saja, membawa oleh-oleh sebuah trofi.

Tirulah DiCaprio!

Sukses itu sangat unik. Ia tidak datang dengan pola yang sama pada setiap orang. Dan sukses juga tidak bisa diukur dengan penilaian yang sama. Kesuksesan setiap orang berbeda-beda. Karena jika tolok ukur kesuksesan adalah hal yang sama maka dunia ini akan terasa amat membosankan.

Contohlah Leonardo DiCaprio. Bila Anda menonton The Wolf of Wall Street, saya rasa Anda akan setuju bahwa itu adalah penampilan terbaik Leo dari semua film yang dibintanginya. Namun takdir berkata lain, Oscar jatuh kepada pria yang berperan sebagai pengidap AIDS. Saya tidak tahu apakah Leo kecewa gagal mendapatkan Oscar atau tidak, namun ia berusaha move on dan mencoba peran yang menggali potensinya yang lain.

Siapa sangka kerjasamanya dengan Alejandro G. Inarritu berhasil memberikannya sebuah Oscar. Bukan dengan Steven Spielberg, Clint Eastwood, Quentin Tarantino atau Martin Scorsese. Karakter Hugh Glass berbeda seratus delapan puluh derajat dengan Jordan Belfort. Leo berhasil menggali potensi terpendamnya yang bukan hanya terlihat saat emosinya tertekan. Sekali lagi, ini memang sudah takdirnya Leo.

Berkaca pada DiCaprio, tak ada salahnya timnas Indonesia kembali instropeksi diri dan membangun tim agar lebih kuat lagi menyongsong kompetisi berikutnya. Jangan lupa, pencapaian pasukan Garuda di ajang Piala AFF tahun ini sebenarnya sudah melebihi ekspektasi karena berstatus sebagai underdog. Masih ada potensi lain yang mungkin belum digali. Masih ada mutiara-mutiara yang masih dalam cangkang dan sedang menuju proses untuk berkilau sempurna. Jika waktunya sudah tepat, jawaban doa kita semua akan dikabulkan untuk melihat timnas Indonesia berjaya di tanah Asia Tenggara.

Pasukan Merah Putih || pasbola.com
Pasukan Merah Putih || pasbola.com
Tulisan ini akan saya akhiri dengan sedikit curhat. Awalnya kisah Leonardo DiCaprio meraih Oscar ingin saya jadikan sebagai prolog jika Indonesia keluar sebagai juara. Lima kami masuk nominasi, dan baru meraih piala saat nominasi kelima. Sama seperti Indonesia, lima kali masuk final dan berhasil menggondol trofi di final kelima. Namun kita semua tahu bagaimana ending di Stadion Rajamangala tersebut.

Akhirnya, saya memutuskan bahwa kisah kesuksesan Leo masih bisa dilihat dari sudut pandang lain. Tirulah semangatnya yang pantang menyerah. Semangat bukan untuk meraih piala atau penghargaan, namun demi menggali potensi-potensi terpendam dalam dirinya. Kita pinjam saja semangat dari lawan main Kate Winslet dalam film Titanic itu.

Last but not least, sebagai pendukung sudah seharusnya kita memberikan support kepada para pahlawan di atas lapangan tersebut. Dan jika ada oknum yang mencoba meruntuhkan semangat timnas, ada baiknya kita kumpulkan saja mereka di bench pinggir lapangan. Lalu berikan bola pada Abduh Lestaluhu dan lihat apa yang akan terjadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun