Mohon tunggu...
Deny Oey
Deny Oey Mohon Tunggu... Administrasi - Creative Writer

Seorang pembelajar, pecinta alam dan penikmat makanan pedas. Sesekali mengkhatamkan buku dan membagikan pemikirannya dalam tulisan. Beredar di dunia maya dengan akun @kohminisme (IG) dan @deNocz (Twitter).

Selanjutnya

Tutup

Bola

Chelsea, Mourinho, Liga Champions dan Kasih Tak Sampai

31 Agustus 2015   07:50 Diperbarui: 31 Agustus 2015   07:50 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak semudah seperti yang terbayang..

Menyatukan perasaan kita..

Oke, ikatan antara Chelsea dan Mourinho sudah kuat. Namun kenyataan kadang tidak sesuai dengan harapan. Mourinho memang pernah berjaya kala membawa FC Porto menjadi Raja Eropa pada 2004 silam. Bahkan, enam tahun kemudian ia mengulangi kembali prestasinya dengan membawa embel-embel treble. Sukses di dua kompetisi domestik dibarengi dengan trofi Eropa sehingga menjadikan Inter Milan satu-satunya klub Italia yang meraih treble. Namun bersama Chelsea, Mou hanya berada di kata "hampir" atau "nyaris" saat memburu titel Liga Champions. Di periode pertamanya pasukan London biru dibawa sampai babak empat besar meski harus tersingkir oleh Liverpool akibat gol hantu. Dua tahun berikutnya Chelsea kembali terjungkal di babak yang sama oleh lawan yang sama, kali ini karena adu penalti. Tak lupa, setahun sebelumnya mereka disingkirkan di perempat final oleh Barcelona yang akhirnya keluar sebagai juara. Padahal saat itu Chelsea di bawah asuhan Mou amat menakutkan bagi lawan-lawannya. Apa daya, cinta dan perasaan Mou bersama Chelsea memang belum terkoneksi dengan si Kuping Besar. Seperti masih sulit disatukan meski para penggemar pastinya dengan yakin dapat melihat Chelsea dan Mou menjuarai Liga Champions, suatu hari nanti.

Tetaplah menjadi bintang di langit..

Agar cinta kita akan abadi..

Periode kedua masih menyangkut masalah lama yang masih belum terselesaikan. Musim 2013/2014, Mourinho berhasil menggiring anak asuhannya ke babak semifinal Liga Champions meski compang-camping di kompetisi lokal. Pun demikian, kata "nyaris" atau "tinggal selangkah lagi" kembali menghampirinya. The Blues harus menyerah kalah oleh Atletico Madrid yang dengan semangat spartannya kembali menghentikan laju Mou di empat besar. Musim berikutnya lebih konyol lagi, Chelsea malah gagal lolos dari babak 16 bedar karena kalah gol tandang dari Paris Saint Germain. Tak lupa, Chelsea tersingkir dengan status sebagai tim yang tidak pernah merasakan kekalahan. Namun aturan tetap aturan, John Terry cs harus tersingkir untuk kesekian kalinya dan impian merengguh trofi Eropa hanya tinggal kenangan.

Biarlah sinarmu tetap menyinari alam ini..

Agar menjadi saksi cinta kita..

berdua.. berdua..

Untunglah, impian untuk menjadi juara Eropa tidak berakhir saat itu juga. Setiap tahun ketika musim berganti, impian itu akan muncul kembali. Di musim ini, mimpi itu masih terus menyinari harapan Chelsea dan Mourinho untuk menjadi yang terbaik di benua biru. Lewat pengundian babak grup kemarin, Chelsea yang berada di Pot 1 atau unggulan teratas sebagai juara liga masuk ke dalam grup yang relatif mudah. Di atas kertas hanya Porto lawan yang berpotensi menyulitkan The Blues. Sementara dua lawan lainnya, Dynamo Kyiv dan Maccabi Tel Aviv, memiliki kualitas jauh di bawah kedua tim top Eropa tersebut meski mereka bisa saja membuat kejutan. Setidaknya, kemungkinan lolos dari fase grup sangat besar dan satu kaki Chelsea sudah berada satu langkah ke depan dalam perburuan gelar.

Sudah terlambat sudah..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun