Mohon tunggu...
Nita Nuryatin
Nita Nuryatin Mohon Tunggu... -

Dentist in Public Primary Care... Struggling the day to finish her Post Grad Study :)

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Yuk, Puasa "Tanpa" Bau Mulut

5 Juni 2015   18:32 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:20 1145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wahhhhh, sudah tidak terasa beberapa minggu lagi bulan Ramadhan akan datang... Pasti persiapan-persiapan menyambut bulan puasa sudah dimulai dimana-mana (apalagi iklan-iklan sirup dan minuman sudah marak ada di TV... hehehehe)

Setiap datang bulan puasa, sering kali kita ditakutkan oleh "bau mulut" yang menyerang dan membuat banyak orang menjadi tidak percaya diri. Naahhhhh, bagaimana kita menyiasati bau mulut ini? bisa hilang gak yaaa??

Sebenarnya, bau mulut dapat dikategorikan menjadi 2 macam, yaitu bau mulut yang bersifat fisiologis dan bau mulut yang bersifat patologis. Bau mulut yang fisiologis adalah bau mulut yang tergolong "normal" pada manusia. Bau mulut ini terjadi dikarenakan hal-hal yang dianggap normal terjadi, misalnya mulut kering karena kekurangan cairan atau kurang minum. Nahhhh, ini lah yang terjadi saat puasa. Bau mulut yang timbul saat puasa adalah hal yang normal dikarenakan rongga mulut tidak terkena cairan (diluar air ludah atau saliva yaaa) hampir 14 jam lamanya. Bau mulut fisiologis ini tidak perlu dikhawatirkan, karena begitu kita berbuka puasa dan minum air putih yang banyak, bau mulut akan hilang dengan sendirinya.

Bagaimana dengan bau mulut yang patologis? apakah sesuatu yang normal juga?

Bau mulut patologis merupakan bau mulut "diluar" normal. Keadaan ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu :

1.  Karang Gigi (Calculus)

Karang gigi terbentuk dari sisa-sisa makanan yang menempel pada gigi dan bercampur dengan mineral-mineral yang terkandung dalam air liur. Apabila sisa-sisa makanan ini luput saat menggosok gigi, lama kelamaan akan mengeras dan membentuk karang gigi. "Jahat"nya si karang gigi, dia juga menyebabkan gusi mudah radang (berwarna merah tua) dan gampang berdarah. Pengalaman dari beberapa pasien yang mengeluh gusinya sering berdarah, pasti "tersangka utama"nya yaa karang gigi ini. Bila hal ini dibiarkan, karang gigi bisa membuat kerusakan pada tulang penyangga gigi dan gigipun goyang.

2.  Gigi Berlubang

Yang namanya "lubang" paling enak menjadi "tempat simpanan". Jika gigi berlubang, sudah pasti "simpanan" didalamnya adalah sisa-sisa makanan yang tidak bisa hilang dengan hanya menyikat gigi. Kebayang khannn sisa makanan berhari-hari itu kalau tidak dbersihkan seperti apa baunya? pasti langsung teringat sama lubang tempat sampah deh. Sebagian besar orang memang menganggap sepele urusan gigi berlubang ini. Pasti sering mendengar, "Kalau gak sakit, yaaa ngapain ke dokter gigi...." atau ada juga yang bilang, "memang sihhh ada bolong, tapi gak pernah sakit tuuhhhh...."

3.  Sisa Akar Gigi

Pernah mengalami gigi rapuh? Tiba-tiba giginya patah sedikit demi sedikit? Kalau jawabannya "IYA, Pernahhhh....", pasti ada sisa dari giginya yang masih tertinggal di gusi. Itulah yang namanya Sisa Akar Gigi. Sisa akar gigi ini adalah jaringan yang sudah mati yang seharusnya "dibuang" dari dalam tubuh. Kenapa? karena jaringan mati ini lama kelamaan menyimpan banyak bakteri yang selain bisa menimbulkan bau mulut, dia juga bisa membuat  gusi menjadi bengkak dan bernanah. Masih mau menyimpan "sisa-sisa"??

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun