Pernakah anda sadari bahwa industri film kian berkembang dari waktu ke waktu?
Film sendiri merupakan artefak yang dibentuk oleh suatu budaya untuk dapat menggambarkan sebuah kebudayaan tertentu (Utami, dkk., 2010: 120). Maka dari itulah film menjadi hal yang penting untuk dikembangkan dan dilestarikan eksistensinya agar generasi selanjutnya tetap dapat mengetahui keberagaraman kebudayaan pada generasi terdahulu.Â
Bahkan hal tersebut dimudahkan karena dalam perfilman, sutradara dapat berkomunikasi dengan para penonton dengan memberikan pesan verbal maupun non-verbal.Â
Komunikasi verbal adalah komunikasi yang dilakukan melalui kata-kata baik itu secara lisan maupun tulisan, sedangkan komunikasi non-verbal adalah komunikasi yang dilihat dari gerak-gerik atau perilaku tubuh individu yang mengisyaratkan suatu makna (Kusumawati, 2016: 84-85). Â
Terlepas dari hal tersebut, pada tahun ini yaitu tahun 2021, industri perfilman dunia mendapati bahwa terdapat film yang sedang naik daun karena katanya film ini menyeramkan namun sangat menarik.Â
Film tersebut berjudul The medium dan film ini berasal dari Negara Thailand, serta memiliki genre horror dan thriller yang di sutradarai oleh Bajong Pisanthanakun dan diperankan oleh Narilya Gulmongkolpech yang berperan sebagai Ming atau tokoh utama dalam film ini..Â
Singkatnya film ini menceritakan tentang sebuah budaya yang masih kental di Negara Thailand yaitu perdukunan. Hal tersebut dapat langsung menjadi bukti bahwa film dapat menjadi sarana sebuah kebudayaan untuk memperkenalkan budayanya kepada dunia ataupun mewariskan budayanya kepada generasi selanjutnya.
Namun tahukah anda, dibalik keseruan film The Medium ini terdapat pesan-pesan non-verbal yang disemati oleh sutradara dengan alasan tertentu?
Maka dari itu, kali ini kita akan membedah beberapa pesan non-verbal yang dapat kita temui dalam film The Medium, berikut beberapa contohnya :
- Pesan kesedihanÂ
Dalam film The Medium ini, terdapat beberapa pesan yang bermakna sedih yang ditampilkan atau ditujukan secara non-verbal. Sutradara yaitu Bajong Pisanthanakun mengemas pesannya menjadi lebih ringkas namun tetap dapat di terima oleh penonton. Salah satu adegan yang menggambarkan suasana sedih adalah saat Ming, sang tokoh utama depresi dikarenakan Ia tak tahu menaung tentang kondisi yang Ia alami sekarang.Â
Saat itu, Ia merasakan sakit yang teramat sangat dibagian perutnya, dipecat dari kantornya dan yang parah adalah dikatakan bahwa Ia akan menjadi penerus bibinya yang bernama Nim untuk menjadi dukun.Â
Alhasil, Ming yang sedang depresi itupun meminum minuman keras dan juga menangis. Menangis adalah salah satu cara mengungkapkan kesedihan, walau tanpa kata-kata seperti "aku sedang sedih", namun dengan cara menangis atau memasang ekspresi sedih, seseorang pasti akan menangkap pesan non-verbal yang Anda berikan bahwa Anda sedang sedih.
- Pesan Khawatir
Film The Medium memiliki berbagai adegan yang dapat membuat penontonnya merasakan emosi yang berubah-ubah selama film berlangsung.Â
Salah satu emosi yang mungkin saja ditujukan oleh sutradara untuk dirasakan oleh para penonton film The Medium melalui pesan non-verbal adalah pesan khawatir. Perasaan khawatir biasanya dapat Anda lihat dari ekspresi atau mimik wajah seseorang yang berubah menjadi seakan-akan tidak nyaman.Â
Hal tersebut diakibatkan oleh rasa kekhawatirannya akan suatu hal tertentu yang pada akhirnya menjadikan perubahan ekspresi wajah tersebut menjadi pesan non-verbal yang dapat dilihat atau ditangkap oleh individu lain. Sedangkan, pada film The Medium ini, perubahan ekspresi seperti ini seringkali dirasakan oleh Nim, bibi dari Ming yang memiliki kemampuan sebagai seorang dukun.Â
Nim yang dikatakan memiliki kemampuan yang "lebih" atau berbeda dari orang biasa membuatnya lebih sensitif terhadap sekitarnya. Perubahan ekspresi Nim yang terlihat di dalam film adalah saat Ia merasakan hal yang akan terjadi pada keponakannya Ming saat Ia dan keponakannya tersebut saling bersentuhan.Â
Perubahan ekspresi yang dialami oleh Nim akan dirasakan oleh penonton dan akhirnya sadar bahwa akan ada sesuatu yang terjadi pada Ming.
Demikian beberapa pesan non-verbal yang dapat ditangkap dalam film The Medium. Jika Anda merasa penasaran akan film tersebut silahkan menontonnya di platform streaming film kesukaan Anda.
Saya pribadi menilai, film The Medium ini adalah film yang bagus dan layak ditonton untuk anda yang sudah cukup umur dan menyukai hal-hal yang memacu adrenalin. Karena film ini cukup menyeramkan, terlebih lagi karena budaya Thailand yang terkesan mirip dengan budaya di Indonesia akan membuat Anda merasakan suasana yang lebih mencekam lagi.
Selamat menonton! Jangan lupa untuk selalu tersenyum!
Referensi :Â
Kusumawati, Tri Indah. (2015). Komunikasi Verbal dan NonVerbal. Jurnal Pendidikan dan Konseling. 6(2). 83-98.Â
Utami, Pratiwi, dkk. (2010). Sinema Independen di Yogyakarta 1999-2008: Indealisme di Tengah Krisis Infrastruktur. Jurnal Komunikasi. 4(2). 119-130.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H