Pemerintah mesti berpikir bahwa jika setelah masalah Bjorka selesai, pasti akan ada Bjorka-Bjorka lain yang akan meretas dan membobol sistem digital pemerintah. Motifnya bisa selalu sama, yaitu ketidakpuasan kepada pemerintah. Hal ini menjadi wajar jika kita melihat kebijakan Pemerintah tidak selamanya selalu menyenangkan hati rakyat. Tidak hanya di indonesia, bahkan di negara maju pun ada ketidakpuasan kepada pemerintahnya dilampiaskan dalam berbagai bentuk, salah satunya meretas sistem pemerintah.
Perkembangan teknologi juga memungkinkan materi peretasan itu bisa didapat secara gratis dan mudah di internet. Sehingga setiap individu memiliki potensi logis untuk membobol dan meretas teknologi sistem pemeritah yang menurut beberapa kalangan, sistem keamanan pemerintah sangat mudah untuk diretas. Polemik ini menyadarkan kita, bahwa pembangunan sebuah bangsa tidak hanya melulu soal membangun fisik, tetapi juga membangun bangsa dilakukan dengan menjaga kepercayaan warga negara kepada pemerintah melalui penguatan sistem keamanan digiital.Â
Pemerintah tidak bisa mengngelak lagi dari polemik teknologi saat ini dan keercayaan masyarakat kepada pemerintah adalah taruhannya. Kalau masih ada pikiran bahwa mengukur kepercayaan publik hanya berdasarkan pada pembangunan fisik tentu bisa berbahaya kedepannya. Karena negara mau tidak mau akan terjun dan berenang di arus kuat yang namanya teknologi.
Prinsipnya bahwa fenomena peretasan data, menjadi bab khusus bagi pemerintah untuk lebih cerdas dan canggih daam menjaga data warga negara. Kita tentu tidak berharap pemerintah menjadi salah satu penyebab dari bocornya data-data pribadi kita yang dijual ke negara lain. Hanya karena dianggap sepele soal perlindungan data warga negara.Â
Tentu perlu ada perbaikan sistem digital yang diprakarsa oleh pemerintah sendiri sebagai upaya mengembalikan kepercayaan publik kepada negara. Proyek perbaikan sistem digital harus mendapat perhatian khusus pemerintah karena kedepannya teknologi akan menjadi mesin raksasa yang siap melindas sebuah negara apa bila pemerintah dan masyarakatnya tidak siap menghadapi gelombang globalisasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H