Roti, Puisi dan Kau
:BP & EK
rasa roti juga puisi, adalah hidupmu. kau aduk dalam wadah rindu alirkan rasa manis dari pipimu. suka duka bercampur jadi satu.
bara api memanasi oven, ada kau dan aku. lewati jalan terjal waktu. sejarah merambat di tiang- tiang nasib, tak menentu. kita saling bercumbu. bersama kisah-kisah yang merdu.
kau panaskan sisa harapan pada oven yang mematangkan puisi tentangmu, tentang kita. aroma roti dan hatimu menjadi tangga
menaiki pintu langit. doa-doa terapal untuk hari depan bercahaya.
Â
Malang, 2015
Â
Di Legit Cookies
ada yang pecah dari perjalanan hidup, tentang nasib yang tak menentu. lewat cookies yang kau ramu, aku berharap cinta tumbuh mengaliri lambung-lambung kaum papa. sebab di dalam legit cookiesmu ada manusia-manusia mulia yang menabur aroma wangi keringat akan hidup yang terus diperjuangkan.
adakah kau juga mengaduk tepung-tepung dari hasil panen petani negeri ini. sebab mereka saban hari merintih karena terdesak
oleh tepung-tepung yang di impor dari negeri asing.
lidah kadang diasingkan dari negeri ini. dari legit cookiesmu aku harap ada kemerdekaan seperti cinta yang telah kita sulam semenjak kita tak punya daya.
di legit cookiesmu, aku ingin menambal luka negeri ini.
 Malang, 2015
Â
*dua puisi di atas rencana saya kirimkan untuk memenuhi undangan penerbitan buku puisi yang berjudul "Kata Cookies Pada Musim" mas Bagus Putuparto sebagai kado ultah untuk Mbak Endang Kalimasada. Karena telat mengirimkan maka saya posting di sini. Selamat Ulang Tahun Mbak Endang.