Mohon tunggu...
Den Ricardo
Den Ricardo Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya sebagai Guru Mata Pelajaran PAI di sekolah SMPN 1 Majalaya dan Hobi saya adalah Baca solawat , gym nyanyi dan Touring.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Strategi Pengembangan Keberagaman Peserta Didik di SMK Wirakarya 1 Majalaya Kab Bandung

7 Desember 2023   08:00 Diperbarui: 7 Desember 2023   08:02 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

STRATEGI PENGEMBANGAN KEBERAGAMAAN PESERTA DIDIK DI SMK WIRAKARYA 1 CIPARAY KAB. BANDUNG

Perkembangan jaman dalam era globalisasi dan digitalisasi mempermudah orang untuk melakukan aktifitas dalam kehidupan dan memberikan pengaruh terhadap sikap dan perilaku seseorang, berbagai hal sangat mudah untuk didapat baik itu yang bernilai positif maupun yang bermuatan negatif. Termasuk dalam dunia pendidikan dan perilaku keberagamaan, lembaga pendidikan dan pendidik memiliki tantangan yang sangat besar agar pesatnya perkembangan jaman ini dapat benar-benar membawa kebaikan yang lebih optimal terutama bagi peserta didik yang masih membutuhkan arahan dan bimbingan dari orang dewasa agar watak dan karakternya terarah kepada hal yang lebih baik. Sebagaimana amanat undangundang menyebutkan bahwa; "Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab" (UU Sisdiknas, 2003). Sekolah memiliki tanggungjawab besar ketika orang tua peserta didik sudah mempercayakan putra-putrinya belajar di lembaga sekolah untuk membentuk sikap peserta didik tersebut; bertakwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Selain memiliki program-program dalam pembentukan karakter dan sikap keberagamaan, sekolah juga harus memiliki strategi yang tepat agar programprogram yang telah ditetapkan berjalan secara secara optimal serta mencapai tujuan yang diharapkan. Sikap keberagamaan bukan merupakan bawaan, melainkan bentukan setelah individu lahir. Pembentukan sikap keberagamaan harus dimulai sejak dini. Sebab, pada masa awal merupakan masa yang sangat penting. Menurut Sigmund Freud, masa-masa awal merupakan masa pembentukan dasar-dasar sikap, kebiasaan, keperibadian dan tingkah laku. Apabila pada dasar-dasar sikap, kebiasaan, kepribadian dan tingkah laku sudah terbentuk pada masa-masa awal dengan baik, maka akan mempermudah perkembangan untuk masa-masa selanjutnya (Santrock, 2004). Perilaku dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai tanggapan/reaksi individu terhadap rangsangan/lingkungan, sedangkan perilaku/tingakah laku. didalam Bahasa Inggris disebut "behavior" yang meliputi dua macam perbedaan yaitu tingkah laku terbuka dan tingkah laku tertutup. Tingkah laku terbuka yaitu tingkah laku yang dapat diamati, dapat tampak dalam bentuk gerak gerik seperti membaca, menulis, melompat, dan sebagainya. Sedangkan tingkah laku tertutup yaitu tingkah laku yang tidak dapat diamati, tidak tampak dalam gerak gerik seperti berfikir, mengingat, berfantasi mengalami emosi, dan sebagainyaTingkah laku terbuka merupakan gejala mental, sedangkan tingkah laku tertutup merupakan proses mental.

Foto Acep Sultan bersama anak-anak SMK Wk 1 Majalaya
Foto Acep Sultan bersama anak-anak SMK Wk 1 Majalaya

(Naim, 2007) Perilaku keberagamaan atau tingkah laku keagamaan adalah segala segala aktivitas manusia dalam kehidupan di dasarkan atas nilai-nilai agama yang diyakininya. Tingkah laku/perilaku keberagamaan tersebut merupakan perwujdan dari rasa dan jiwa keagamaan berdasarkan kesadaran dan pengalaman beragam pada diri sendiri. Agama bagi manusia, memiliki kaitan yang erat denagan kehidupan batinnya. Oleh karena itu kesadaran agama dan pengalaman agama seseorang banyak menggambarkan sisi-sisi batin dalam kehidupan yang ada kaitannya dengan sesuatu yang sakral dan dunia gaib. Dari kesadaran dan pengalaman agama ini pula kemudian munculnya tingkah laku atau perilaku keberagamaan yang diekspresikan seseorang. Jadi perilaku keberagamaan adalah aktifitas atau perilaku yang didasarkan oleh nilai--nilai agama. Perilaku keberagamaan harus dibahas karena dari perilaku tersebut menimbulkan kesadaran agama dan pengalaman agama. Kesadaran agama dapat hadir dalam pikiran dan dapat dikaji dengan intropeksi. Sedangkan pengalaman agama perasaan yang hadir dalam keyakinan sebagai buah hasil dari keagamaan (Affandy, 2019). Al-Ghazali berpendapat sebagaimana yang dikutip oleh Hasan Langgulung tentang definisi tingkah laku adalah sebagai berikut:

1. Tingkah laku mempunyai penggerak (motivasi), pendorong, tujuan, dan objektif.

 2. Motivasi itu bersifat dari dalam diri manusia sendiri, tetapi ia dirangsang dengan rangsangan-rangsangan luar, atau dengan rangsangan-rangsangan dalam yang berhubungan dengan kebutuhankebutuhan jasmani dan kecenderungan-kecenderungan alamiah, seperti rasa lapar, cinta, dan takut kepada Allah SWT.

3. Menghadapi motivasi-motivasi manusia mendapati dirinya terdorong untuk mengerjakan sesuatu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun