Salah satu caranya adalah dengan mendorong keragaman dalam tim. Tim yang terdiri dari individu dengan latar belakang, pengalaman, dan perspektif yang beragam lebih mungkin menghasilkan berbagai ide dan solusi. Keragaman ini membantu dalam memecahkan pola pikir yang homogen dan membuka jalan bagi pemikiran yang lebih inovatif.
Selain itu, penting juga untuk menciptakan budaya di mana kritik konstruktif dan perdebatan dihargai. Ini berarti memberikan ruang bagi anggota tim untuk menantang ide-ide yang ada dan mengajukan alternatif tanpa takut akan reaksi negatif.Â
Budaya seperti ini tidak hanya mencegah groupthink, tapi juga memastikan bahwa setiap ide yang diajukan diuji dan diperbaiki sebelum diimplementasikan.
Tetapi, mengapa semua ini penting?Â
Di dunia yang terus berubah, keberhasilan sebuah organisasi sangat bergantung pada kemampuannya untuk berinovasi dan beradaptasi.Â
Tim yang terjebak dalam groupthink akan kesulitan menghadapi tantangan baru dan merespons perubahan pasar. Mereka mungkin bertahan pada strategi lama yang sudah tidak relevan, sementara kompetitor yang lebih kreatif dan adaptif bergerak maju.
Di sisi lain, tim yang berhasil mengatasi groupthink tidak hanya lebih kreatif, tapi juga lebih tangguh. Mereka mampu menangani ketidakpastian dan kompleksitas dengan lebih baik, karena mereka terbiasa melihat masalah dari berbagai sudut pandang. Ini adalah aset berharga di dunia yang penuh dengan kejutan dan perubahan cepat.
Untuk menutup, groupthink adalah musuh nyata dari kreativitas dan inovasi dalam tim kerja. Mengenalinya dan menghindarinya bukan hanya soal mempertahankan keefektifan tim, tetapi juga tentang memastikan bahwa organisasi dapat terus tumbuh dan berkembang di tengah persaingan dan perubahan yang konstan.Â
Dengan mempromosikan keragaman, mendorong perdebatan sehat, dan menerima kritik konstruktif, tim dapat melepaskan diri dari belenggu groupthink dan meraih potensi kreatif mereka sepenuhnya.
 Memang, mengatasi groupthink bukanlah tugas yang mudah, namun upaya tersebut sangat penting. Salah satu langkah konkret yang bisa diambil adalah melalui kepemimpinan. Pemimpin tim yang efektif adalah mereka yang bisa menstimulasi diskusi, mendorong pertanyaan, dan memfasilitasi pertukaran ide tanpa prasangka.Â
Pemimpin seperti ini tidak hanya memimpin rapat atau diskusi, tapi juga aktif mendengarkan dan mengeksplorasi ide-ide yang muncul, bahkan yang tampaknya tidak konvensional.