Mohon tunggu...
Den Reza Alfian Farid
Den Reza Alfian Farid Mohon Tunggu... Lainnya - Digital Marketer

Terkadang ku lupa pernah berpikir apa.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Apakah 'Repressed Memories' Bisa Menyebabkan Trauma?

2 Desember 2023   09:00 Diperbarui: 2 Desember 2023   09:06 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Laura Fuhrman on Unsplash 

Lanjut dari penjelasan sebelumnya, ada aspek lain yang perlu dipertimbangkan ketika berbicara tentang 'Repressed Memories' dan hubungannya dengan trauma. Salah satu hal penting yang harus ditekankan adalah proses bagaimana memori ini bisa diakses kembali dan diintegrasikan ke dalam kesadaran. Proses ini, meskipun tidak selalu mudah, adalah langkah krusial dalam penyembuhan dan pemulihan dari trauma.

Ketika 'Repressed Memories' mulai muncul ke permukaan, seringkali disertai dengan berbagai emosi yang kuat dan terkadang membingungkan. Ini bisa terjadi secara spontan, atau sebagai hasil dari pemicu tertentu yang mengingatkan seseorang pada pengalaman masa lalu. Dalam banyak kasus, orang tersebut mungkin tidak segera menyadari hubungan antara memori yang muncul dan perasaan yang mereka alami saat ini. Di sinilah pentingnya dukungan profesional, seperti terapis atau konselor, yang dapat membantu mengurai dan memahami pengalaman-pengalaman ini.

Di samping itu, proses mengatasi 'Repressed Memories' dan trauma yang terkait dengannya juga bisa menjadi jalan untuk pertumbuhan pribadi dan kekuatan emosional. Menghadapi dan mengolah kenangan yang menyakitkan ini membutuhkan keberanian dan ketahanan. Namun, melalui proses ini, banyak orang menemukan tingkat pemahaman diri dan empati terhadap diri sendiri yang lebih tinggi. Ini tidak hanya membantu dalam mengatasi masa lalu yang menyakitkan, tapi juga dalam membentuk cara pandang yang lebih sehat dan positif terhadap kehidupan.

Selain itu, ada manfaat sosial yang bisa diambil dari pemahaman ini. Ketika masyarakat lebih memahami konsep 'Repressed Memories' dan trauma, ini membantu dalam menciptakan lingkungan yang lebih mendukung dan inklusif. Ini berarti bahwa orang-orang yang mengalami trauma atau kesulitan psikologis tidak merasa terisolasi atau malu dengan pengalaman mereka. Sebaliknya, mereka merasa didukung dan dipahami, yang sangat penting dalam proses penyembuhan.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah bahwa tidak semua 'Repressed Memories' akurat atau merupakan representasi literal dari apa yang terjadi. Memori manusia bersifat kompleks dan bisa dipengaruhi oleh banyak faktor. Oleh karena itu, proses mengatasi memori terpendam ini juga melibatkan pemahaman bahwa kenangan tersebut mungkin tidak selalu 100% akurat. Yang penting bukanlah keakuratan faktual dari kenangan, melainkan pengaruh emosional dan psikologis yang mereka miliki.

Untuk meringkas, 'Repressed Memories' adalah fenomena yang kompleks dan seringkali sulit dipahami. Namun, dengan pemahaman yang tepat dan pendekatan yang sensitif, mereka bisa diatasi. Proses ini tidak hanya penting dalam konteks penyembuhan trauma, tapi juga dalam memperkuat kekuatan mental, pemahaman diri, dan empati. Dalam skala yang lebih luas, pemahaman ini berkontribusi pada pembentukan masyarakat yang lebih peduli, mendukung, dan terbuka terhadap perbedaan pengalaman hidup setiap individu.

Dengan demikian, memahami 'Repressed Memories' dan hubungannya dengan trauma tidak hanya bermanfaat bagi mereka yang secara langsung mengalaminya. Ini juga berkontribusi pada pembentukan lingkungan sosial yang lebih inklusif dan mendukung, di mana setiap orang bisa merasa dipahami dan didukung dalam menghadapi tantangan kehidupan mereka. Ini adalah langkah penting menuju masyarakat yang lebih sehat secara mental dan emosional, di mana setiap orang dihargai dan dihormati atas pengalaman unik yang mereka bawa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun