Dengan strategi, kita bisa mengalokasikan sumber daya dan waktu dengan lebih efisien.
Kedua, strategi mempersiapkan kita untuk kemungkinan-kemungkinan yang tak terduga. Kita tau dong, kehidupan seringkali nggak berjalan sesuai rencana.
Dengan memiliki strategi, kita sudah memiliki rencana cadangan atau langkah alternatif saat menghadapi hal-hal yang tak terduga. Jadi, ketika halangan muncul, kita nggak perlu panik karena kita sudah punya panduan untuk menghadapinya.
Terakhir, strategi meningkatkan kepercayaan diri kita. Ketika kita punya rencana yang matang, kita cenderung merasa lebih siap dan yakin dalam mengambil langkah.
Kepercayaan diri ini penting, lho. Karena dengan percaya diri, kita lebih berani mengambil risiko, berinisiatif, dan tentunya, lebih optimis melihat masa depan.
Logika dalam Menyusun Rencana
Mulailah dengan pemikiran logis. Ketahui apa yang diinginkan, apa hambatan yang mungkin dihadapi, dan tentukan langkah apa yang perlu diambil. Seperti main catur, kita harus memprediksi gerakan lawan dan menyiapkan langkah kita selanjutnya. Dengan begitu, kita bisa mengantisipasi dan merespons dengan tepat.
Dalam proses logis ini, penting untuk membedakan antara fakta dan asumsi. Fakta adalah sesuatu yang benar-benar terjadi atau memiliki bukti nyata, sedangkan asumsi adalah sesuatu yang kita anggap benar tanpa bukti konkret.
Dengan membedakan keduanya, kita bisa memastikan rencana yang dibuat berdasarkan informasi yang valid, bukan hanya berdasarkan perasaan atau dugaan.
Selanjutnya, jangan lupa untuk selalu mengevaluasi rencana yang sudah dibuat. Setiap langkah yang diambil dalam kehidupan ini selalu memiliki hasil, baik itu sesuai harapan, di atas ekspektasi, maupun di bawah ekspektasi.
Dengan evaluasi, kita bisa tahu apa yang berhasil, apa yang perlu diperbaiki, dan tentunya, apa yang bisa kita pelajari dari setiap situasi.