Mohon tunggu...
Den Reza Alfian Farid
Den Reza Alfian Farid Mohon Tunggu... Lainnya - Digital Marketer

Terkadang ku lupa pernah berpikir apa.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Merajut Makna dalam Setiap Pertemuan dan Perpisahan

10 September 2023   19:00 Diperbarui: 10 September 2023   19:01 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Elevate on Unsplash 

Merajut makna hidup melalui pertemuan dan perpisahan. Karena di setiap pertemuan dan perpisahan, kita belajar dan tumbuh.

Di setiap detak jam dan aliran pasir waktu, ada pertemuan dan perpisahan yang melintas dalam hidup. Entah itu pertemuan dengan teman baru, atau perpisahan dengan orang yang telah lama kita kenal. Masing-masing membawa cerita, pelajaran, dan perasaan yang berbeda. Lalu, bagaimana kita dapat merajut makna dalam setiap pertemuan dan perpisahan tersebut?

Dalam Labirin Pertemuan

Dalam labirin yang dinamakan hidup, seringkali orang-orang melewati koridor yang berbeda. Setiap koridor, tak terkecuali, penuh dengan pintu-pintu pertemuan. Pertemuan bisa terjadi di mana saja, kapan saja, dan dengan siapa saja. Di sudut kafe sambil menikmati secangkir kopi, di kelas ketika mata pelajaran yang membosankan sedang berlangsung, atau di angkot yang penuh sesak di pagi hari. Setiap pertemuan membawa warna dan aroma tersendiri dalam hidup.

Saat berpapasan dengan seseorang di tengah jalan, bisa jadi itu adalah pertemuan yang akan mengubah arah hidup. Dalam suatu pertemuan, bisa jadi teman sejati ditemukan, cinta dipupuk, atau pelajaran berharga dipetik. Namun, bagaimanapun pentingnya pertemuan, tak semua orang menyadari bahwa setiap pertemuan adalah benang yang merajut makna dalam hidup.

Setiap pertemuan adalah serangkaian peluang. Peluang untuk belajar, tumbuh, dan bertransformasi. Pertemuan memungkinkan perasaan menjadi lebih dalam, pemahaman menjadi lebih luas, dan perspektif menjadi lebih beragam. Tetapi, seperti kata bijak, yang mengatakan bahwa tidak ada yang abadi di dunia ini, termasuk pertemuan.

Kala Perpisahan Mengetuk Pintu

Sebaliknya, perpisahan adalah bagian tak terpisahkan dari hidup. Meskipun seringkali menyakitkan dan tidak diinginkan, perpisahan tetaplah takdir yang harus dihadapi. Seperti pertemuan, perpisahan juga memiliki warna dan aroma tersendiri. Warna hitam yang melukis kesedihan, aroma pahit yang menandai rasa kehilangan.

Namun, harus ditekankan bahwa perpisahan tidak selalu berarti akhir. Dalam banyak kasus, perpisahan adalah awal dari sesuatu yang baru, yang mungkin lebih baik dan lebih berarti. Selain itu, perpisahan juga merupakan sarana untuk belajar melepaskan dan menerima. Dalam setiap perpisahan, terkandung benang yang merajut makna kehidupan.

Saat orang-orang yang disayangi harus pergi, saat jalan yang selama ini ditempuh harus ditinggalkan, saat mimpi yang selama ini dikejar harus ditunda, perpisahan memang terasa menyakitkan. Tapi itulah kehidupan. Keberanian untuk merajut makna dalam setiap perpisahan, bukanlah hal yang mudah, namun sangatlah penting.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun