Jadi, logika dalam emosi ada, dan itu ada dalam diri kita semua. Itu ada dalam cara kita memahami, menafsirkan, dan merespons emosi kita. Itu ada dalam bagaimana kita menggunakan emosi sebagai petunjuk dalam pengambilan keputusan kita.
Akhirnya, mungkin itu bukan tentang memilih antara logika atau emosi, tapi tentang memahami bahwa keduanya saling berkaitan dan saling melengkapi. Dengan memahami ini, kita bisa mulai merangkul semua aspek pengalaman manusia kita: baik logis maupun emosional.
Untuk mencapai kehidupan yang kaya dan berarti, mari kita mulai merangkul logika dalam emosi kita. Karena, pada akhirnya, emosi adalah bagian tak terpisahkan dari pengalaman hidup kita sebagai manusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H