Hidup dan Kematian: bukan soal akhir dan awal, melainkan dua hal yang saling berkelindan dalam siklus alamiah kehidupan kita.
Jika hidup adalah pesta, maka kematian adalah momen ketika lampu pesta itu akhirnya padam. Kedengarannya muram? Tidak juga. Ada semacam keindahan ketika kita melihat hidup dan kematian tidak sebagai dua entitas yang berlawanan, tetapi sebagai dua hal yang saling melengkapi dalam sebuah siklus. Begitu pula ketika kita merenunginya dalam dinamika kehidupan yang kita jalani hari ini.
Renungan atas Hidup
Pertama, mari berkenalan lebih dekat dengan hidup. Hidup ini kompleks, penuh warna dan dinamika, seperti lagu-lagu pop yang selalu berganti ritme. Momen bahagia, sedih, bingung, sampai marah berganti-ganti dengan cepat. Dalam psikologi, hal ini disebut sebagai emosi. Emosi adalah respon alami dari tubuh terhadap berbagai situasi yang dihadapi. Jadi, bila sedang merasa senang karena mendapatkan nilai bagus, atau marah karena ditipu teman, itu adalah bagian dari hidup.
Hidup juga penuh dengan perubahan. Mengutip aliran psikologi yang dikenal sebagai humanistik, perubahan adalah hal yang alami dalam hidup. Setiap manusia memiliki potensi untuk tumbuh dan berkembang. Seperti ketika beranjak dari masa remaja ke dewasa, banyak hal berubah; mulai dari cara pandang, lingkungan, hingga kebiasaan. Itu semua adalah proses alamiah dalam hidup.
Belum lagi tantangan dan hambatan. Kadang hidup ini seperti permainan video, ada level-level yang harus dilewati. Ada kalanya berhasil dengan mudah, tapi ada pula yang butuh berulang kali mencoba. Dalam hal ini, psikologi positif mengajarkan untuk melihat kegagalan sebagai pelajaran dan motivasi untuk terus berusaha.
Mengupas Makna Kematian
Kedua, kita beralih ke kematian. Wah, jangan cemberut dulu. Kematian bukanlah hal yang harus ditakuti. Dalam dunia psikologi, kematian dianggap sebagai bagian penting dalam siklus kehidupan. Bisa dibilang, kematian adalah akhir dari perjalanan hidup yang kita kenal. Namun, bukan berarti harus disikapi dengan duka dan ketakutan.
Melihat kematian sebagai akhir dari perjalanan hidup berarti menerima bahwa setiap manusia memiliki batas waktu. Ketika waktu itu tiba, apapun yang telah dilakukan selama hidup akan menjadi kenangan dan warisan bagi orang lain. Kematian bisa dilihat sebagai momen refleksi, bukan hanya bagi yang ditinggalkan, tapi juga bagi yang akan meninggalkan.
Tentu, rasa takut pada kematian adalah hal yang wajar. Psikologi juga mengakui ini. Namun, melihat kematian sebagai bagian dari hidup dapat membantu untuk lebih menghargai hidup dan mengisi hari-hari dengan hal-hal yang bermakna.