Mohon tunggu...
Den Reza Alfian Farid
Den Reza Alfian Farid Mohon Tunggu... Lainnya - Digital Marketer

Terkadang ku lupa pernah berpikir apa.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Hidup adalah Sepotong Kue: Menikmati Manis dan Pahitnya

30 Agustus 2023   19:00 Diperbarui: 30 Agustus 2023   19:01 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Takuya Nagaoka on Unsplash 

Panaskan Oven: Menyambut Perubahan

Setelah adonan selesai dibuat, tiba saatnya memanaskan oven dan memasukkan adonan ke dalamnya. Proses ini serupa dengan menyambut perubahan dalam hidup. Pemanasan oven mewakili persiapan diri dalam menghadapi fase baru, sedangkan memasukkan adonan ke dalam oven adalah tindakan menyambut dan menerima perubahan tersebut (Bronfenbrenner, 1979).

Perubahan sering kali dianggap sebagai fase yang menakutkan. Kita mungkin merasa takut karena tidak tahu apa yang akan terjadi, kita mungkin merasa cemas karena takut akan gagal. Namun, perubahan adalah bagian yang tak terpisahkan dari hidup. Seperti memasukkan adonan kue ke dalam oven, kita tak akan pernah tahu bagaimana hasil akhirnya jika kita takut untuk memulai.

Perubahan bukanlah sesuatu yang perlu ditakuti. Seperti kue yang matang dalam oven, perubahan bisa membawa hasil yang indah jika kita mampu mengelolanya dengan baik. Maka dari itu, hadapilah perubahan dengan penuh keyakinan dan optimisme. Yakinlah bahwa setiap perubahan membawa kesempatan baru untuk berkembang dan menjadi lebih baik.

Menyantap Kue: Menerima dan Menghargai

Ketika kue sudah matang dan siap untuk disantap, saat itulah kita dapat merasakan semua rasa yang ada di dalamnya. Bagian ini melambangkan penerimaan dan penghargaan terhadap semua hal dalam hidup, baik manis maupun pahit (Rogers, 1961).

Menerima dan menghargai berarti mampu merasakan semua aspek dalam hidup tanpa kecuali. Menghargai bagian manis hidup dengan rasa syukur dan kegembiraan, sementara menerima bagian pahit dengan sikap penerimaan dan ketabahan. Hidup bukan hanya tentang mencari kebahagiaan, tapi juga tentang belajar dari pengalaman pahit.

Menyantap kue hidup ini, berarti memahami bahwa semua rasa memiliki tempatnya masing-masing dalam hidup ini. Manis, pahit, asam, asin, gurih, semua memiliki peran dan artinya masing-masing. Dan tak ada satu rasa pun yang lebih baik atau lebih buruk dari yang lain. Semuanya penting dan semuanya perlu untuk membuat hidup ini menjadi sempurna.

Resep Hidup: Manis dan Pahit Seimbang

Pada akhirnya, resep yang paling baik dalam menghadapi hidup adalah dengan menerima dan merasakan manis dan pahitnya hidup. Seperti sepotong kue, hidup ini perlu dirasakan dengan baik dan benar, tidak hanya bagian manisnya, tapi juga bagian pahitnya. Dan bagaimanapun juga, pahitnya hidup ini adalah bagian yang membuat kita menjadi lebih kuat dan lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun