Cara bicara tanpa kata-kata, itulah keajaiban dari komunikasi non-verbal. Yuk, kita ulas lebih jauh!
Dalam dunia yang serba canggih ini, komunikasi bisa terjadi dalam berbagai bentuk. Bahkan, kadang kita bisa berbicara tanpa mengeluarkan suara sekalipun. Bagaimana caranya? Tenang, kita tidak perlu menjadi pesulap atau pakar telepati. Cukup dengan memahami bahasa tubuh, kita bisa berkomunikasi dengan orang lain tanpa harus berbicara. Keren, bukan? Nah, untuk lebih jelasnya, mari kita bahas lebih lanjut tentang komunikasi non-verbal ini.
Apa Itu Komunikasi Non-Verbal?
Oke, jadi apa sih sebenarnya komunikasi non-verbal itu? Komunikasi non-verbal itu macam... percakapan tanpa suara, alias diam-diam tapi bermakna. Bayangkan kalau lagi ngobrol sama gebetan, malu-malu tapi mau. Mata kita berbinar, alis kita sedikit terangkat, dan bibir kita terbuka sedikit. Nah, itulah contoh komunikasi non-verbal. Menurut para peneliti, komunikasi ini bahkan lebih berpengaruh daripada komunikasi verbal lho.
Kalau dibilang 'percakapan tanpa suara' jangan bayangin kalau kita harus berbisik atau apa ya. Ini lebih ke ekspresi wajah, gerakan badan, bahkan postur tubuh. Ketika kita sedih, kita cenderung menundukkan kepala dan menarik tubuh ke belakang. Ketika senang, kita cenderung melompat dan memeluk orang terdekat. Itulah sebagian contoh komunikasi non-verbal.
Komunikasi non-verbal ini penting banget. Sebab, kalau kata pepatah, "aksi berbicara lebih keras daripada kata-kata". Yap, benar adanya. Lha wong, percakapan kita itu 93% adalah komunikasi non-verbal dan hanya 7% yang berupa kata-kata. Bayangkan betapa pentingnya peran komunikasi non-verbal ini.
Mengapa Komunikasi Non-Verbal Penting?
Komunikasi non-verbal itu macam es krim vanila. Meski sederhana, tapi rasanya bisa membuat orang bahagia. Kalau komunikasi non-verbal diabaikan, sama saja menikmati es krim tanpa rasa. Percakapan menjadi hambar dan monoton. Lebih parahnya lagi, bisa jadi percakapan jadi ambigu dan bisa menimbulkan kesalahpahaman.
Contoh paling nyata adalah saat teman kita bilang "gue baik-baik aja" dengan nada datar dan wajah muram. Kalau kita hanya mendengar kata-katanya, kita mungkin percaya. Tapi, dengan melihat ekspresi wajah dan nada suaranya, kita jadi tahu kalau dia sedang tidak baik-baik saja. Nah, inilah pentingnya komunikasi non-verbal.
Lebih jauh lagi, komunikasi non-verbal juga penting dalam hubungan antar pribadi. Misalnya dalam perasaan suka atau tidak suka, menarik atau tidak menarik, dan sebagainya. Kita semua tahu betapa sulitnya mengungkapkan perasaan. Nah, lewat komunikasi non-verbal ini, kita bisa lebih mudah menginterpretasikan perasaan orang lain, atau bahkan perasaan kita sendiri.