Lantas, bagaimana cara menemukan jalan keluar dari labirin kehidupan? Pertama, kita butuh peta. Dalam kehidupan, 'peta' ini bisa berupa tujuan, impian, dan visi tentang kehidupan yang diinginkan. Tanpa peta, kita bisa dengan mudah tersesat dan merasa kehilangan arah.
Namun, memiliki peta tidak berarti kita langsung tahu jalannya. Peta hanya memberikan gambaran, tetapi kita yang harus berjalan dan menemukan jalan itu sendiri.Â
Menurut teori psikologi kognitif, proses ini membutuhkan 'problem-solving skills', atau kemampuan memecahkan masalah, dan 'critical thinking', atau pemikiran kritis.
Selain itu, ketika menemukan jalan buntu, kita tidak perlu panik. Justru, itu adalah kesempatan untuk belajar dan mencari solusi baru.Â
Ini berhubungan dengan konsep 'resilience' atau ketahanan dalam psikologi, di mana kita belajar bagaimana menghadapi dan mengatasi kesulitan.
Menerima dan Menghargai Setiap Lorong
Salah satu hal yang terpenting dalam menjalani labirin kehidupan adalah menghargai setiap lorong, baik yang mudah maupun sulit. Setiap lorong mengajarkan kita sesuatu dan membentuk kita menjadi pribadi yang lebih baik.
Menghargai setiap lorong berarti menerima realitas bahwa kehidupan itu sulit. Dalam psikologi, ini dikenal sebagai 'radical acceptance' atau penerimaan radikal. Penerimaan ini bukan berarti pasrah, melainkan menerima kenyataan sebagai langkah awal untuk perubahan.
Dalam hal ini, kehidupan kita tidak harus sempurna. Setiap kesalahan, kegagalan, dan kesedihan adalah bagian dari pengalaman yang berharga.Â
Ini berhubungan dengan konsep 'self-compassion' atau belas kasih diri dalam psikologi, di mana kita belajar menerima dan mencintai diri kita apa adanya.
Melibatkan Orang Lain dalam Petualanganmu