Tapi ada satu lagi alasan kenapa disinformasi bisa menarik, yaitu karena konfirmasi bias. Artinya, kita cenderung lebih percaya informasi yang sesuai dengan pandangan atau keyakinan kita sendiri. Jadi, meskipun informasinya palsu, tapi kalau sesuai dengan yang kita percaya, ya kita bisa terjebak dan percaya.
Ingatlah, gaes. Meski disinformasi ini bisa menarik, jangan sampai kita terjebak dan jadi korban. Jangan lupa untuk selalu melakukan verifikasi dan mempertanyakan kebenaran informasi tersebut.
Dampak Disinformasi bagi Kesehatan Mental
Gak hanya berdampak pada penyebaran informasi yang salah, disinformasi juga bisa berpengaruh pada kesehatan mental kita, lho. Bagaimana caranya? Nah, misalnya saat kita percaya disinformasi tentang isu kesehatan, kita bisa jadi cemas dan stres.
Atau misalnya saat kita percaya disinformasi tentang politik, kita bisa jadi marah dan frustasi. Jangankan itu, disinformasi juga bisa mempengaruhi hubungan sosial kita dengan orang lain. Misalnya, saat kita berdebat tentang kebenaran informasi, hubungan kita dengan teman atau keluarga bisa jadi renggang.
Maka dari itu, penting banget untuk kita bisa mengenali dan menghindari disinformasi. Agar kita bisa menjaga kesehatan mental kita dan hubungan sosial kita dengan orang lain.
Membangun Budaya Kritis dalam Mengonsumsi Informasi
Setelah mengetahui semua dampak dan cara mengenali disinformasi, langkah selanjutnya adalah membudayakan sikap kritis dalam mengonsumsi informasi. Caranya gimana? Salah satunya adalah dengan selalu mempertanyakan sumber dan kebenaran informasi.
Misalnya, saat kita mendapat info baru, jangan langsung percaya. Coba cari tahu dulu sumbernya dari mana, lalu verifikasi kebenarannya. Jangan malas untuk mencari info dari sumber lain yang terpercaya.
Selain itu, penting juga untuk kita bisa berpikir dari berbagai perspektif. Jadi, jangan cuma mempercayai satu sisi saja, tapi cobalah untuk memahami berbagai sisi dari sebuah isu. Dengan cara ini, kita bisa membuat keputusan yang lebih baik dan terhindar dari disinformasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H