Psikologi kita bagaikan gunung es, dimana yang tampak hanyalah puncaknya. Yuk, menyelam lebih dalam!
Bayangkan diri berada di tengah lautan luas, menatap sebuah gunung es menjulang. Tampak megah, namun apa yang terlihat hanyalah puncaknya. Sama halnya dengan psikologi kita. Apa yang tampak dan kita rasakan sehari-hari hanyalah permukaan, puncak dari gunung es. Yuk, kita selami lebih dalam, menembus lapisan-lapisan gunung es ini, dan membuka wawasan baru tentang diri kita.
Penyelaman Pada Lapisan Teratas: Kesadaran
Begitu berinteraksi dengan dunia, orang-orang melihat apa yang tampak di permukaan, lapisan teratas dari 'Iceberg' kita. Inilah kesadaran, sisi paling nyata dan tampak dari psikologi kita. Di sini terjadi kerja keras otak kita sehari-hari, berpikir dan merespon, menentukan langkah dan mencerna pengalaman. Ini bagian yang paling mudah dipahami oleh semua orang, seringkali menjadi satu-satunya cara kita memahami diri sendiri dan orang lain.
Namun, adakah pernah bertanya-tanya, "Kenapa kok tiba-tiba bisa berpikir begitu?" atau "Darimana asalnya pikiran ini?" Nah, di sinilah mulai terbuka rahasia. Kesadaran hanyalah puncak dari sebuah gunung es. Jauh di bawah permukaan, ada lapisan-lapisan lain yang lebih dalam dan kompleks, yang mempengaruhi dan membentuk kesadaran kita.
Ini jelas bukanlah hal yang bisa diabaikan. Coba lihat film-film psikologi atau buku-buku yang sering dibicarakan, sejatinya semuanya bercerita tentang interaksi antara kesadaran dan lapisan bawahnya. Jadi, mari menyelam lebih dalam ke dalam lapisan selanjutnya.
Menembus Lapisan Kedua: Pra-Kesadaran
Selanjutnya adalah lapisan prakesadaran, tempat dimana informasi dan pengalaman tersembunyi, menunggu untuk muncul ke permukaan. Gampangnya, lapisan ini adalah gudang penyimpanan. Disimpan di sini segala macam hal yang pernah kita pelajari, pengalaman masa lalu, hingga fakta-fakta yang kita tahu tapi sering lupa.
Perlu diingat, prakesadaran bukanlah gudang penyimpanan sembarangan. Bayangkan seperti rak buku raksasa yang tertata rapi. Buku-buku ini bisa diambil sewaktu-waktu, kapanpun kita butuh. Dari fakta sepele seperti nama ibu kota sebuah negara, sampai kenangan indah masa kecil yang mendadak muncul saat mencium aroma tertentu.
Pantas saja, seringkali ada momen dimana kita bertanya-tanya, "Eh, kok tiba-tiba ingat ya?" atau "Darimana datangnya ide ini?" Itu semua berkat prakesadaran yang bekerja tanpa henti. Meskipun tak tampak di permukaan, prakesadaran memiliki peran penting dalam membentuk kesadaran kita.