Menurut Carl Jung, seorang psikolog terkenal, proses ini dikenal sebagai intropeksi, dan sangat penting dalam pembentukan identitas pribadi.
'Me Time' dan Kesejahteraan Mental
Mungkin kita berpikir, "Ah, mungkin tidak apa-apa jika tidak punya waktu untuk diri sendiri. Lagipula, ada banyak hal lain yang perlu dikerjakan, bukan?" Perlu diketahui bahwa, dalam jangka panjang, hal ini bisa berbahaya untuk kesejahteraan mental.
Dalam psikologi, konsep ini dikenal sebagai 'self-care' atau merawat diri sendiri. Ini bukanlah tindakan egois, namun merupakan bagian penting dari keseimbangan hidup. Tanpa 'self-care', kita bisa menjadi stres, lelah, dan pada akhirnya, terbakar (burnout).
Studi terbaru di bidang psikologi menunjukkan bahwa mengambil waktu untuk diri sendiri bisa membantu mengurangi stres, meningkatkan mood, dan membantu kita menjadi lebih kreatif. Jadi, jika masih ragu, ingatlah bahwa waktu untuk diri sendiri bukanlah suatu kemewahan, melainkan kebutuhan.
Menciptakan 'Me Time' dalam Rutinitas Harian
Mengatakan bahwa 'Me Time' penting itu mudah, namun menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari bisa jadi tantangan tersendiri. Bagaimana cara menciptakan waktu untuk diri sendiri di tengah kesibukan dan tanggung jawab?
Pertama, buatlah daftar tentang hal-hal yang disukai dan bisa membuat relaks. Hal ini mungkin berupa membaca buku, berjalan-jalan, meditasi, atau bahkan memasak. Kemudian, coba cari celah dalam rutinitas sehari-hari dimana hal-hal ini bisa dilakukan.
Kedua, belajar untuk mengatakan "tidak". Ini mungkin sulit, terutama bagi mereka yang selalu ingin membantu orang lain. Namun, ingatlah bahwa tidak ada yang bisa memberikan yang terbaik jika mereka sendiri tidak dalam kondisi yang baik.
'Me Time' Bukanlah Pelarian
Penting untuk mengingat bahwa 'Me Time' bukanlah alasan untuk melarikan diri dari masalah atau tanggung jawab. Sebaliknya, ini adalah cara untuk meregenerasi diri, sehingga dapat kembali ke dunia dengan pikiran yang lebih jernih dan penuh energi.