Jangan khawatir kalau ada yang mendengar. Lagipula, bicara sendiri itu bukan hal yang perlu ditutupi. Berani melakukan yang dirasa benar dan bermanfaat, itulah kunci.
Saat sedih atau stres, berbicara sendiri bisa menjadi cara untuk 'menyemangati' diri. Misalnya, kalau merasa kelelahan karena rutinitas, coba ucapkan "Tenang, pasti bisa menyelesaikan ini" untuk diri sendiri. Manfaatnya akan terasa, kok. Jadi, mari kita mulai menerapkan 'bicara sendiri' ini dalam hidup kita.
Penutup
Pada akhirnya, 'gila' dan 'cerdas' itu relative. Tidak ada yang bisa menentukan hal tersebut kecuali kita sendiri. Jadi, jangan biarkan stigma masyarakat menghentikan kita untuk berbicara sendiri. Percaya atau tidak, itu bisa menjadi salah satu kunci untuk meraih kesuksesan.
Referensi:
- Fernyhough, Charles. "Why talking to yourself is the first sign of success." The Guardian, 20 March 2017.Â
- Geher, Glenn. "The Positive Psychology of Talking to Yourself." Psychology Today, 6 May 2020.Â
- Kim, Meeri. "The science of talking to yourself." The Washington Post, 26 October 2015.Â
- Winsler, Adam, et. al. "Private Speech in Preschool Children: Developmental Stability and Change, Across-task Consistency, and Relations With Classroom Behaviour." Journal of Child Language, Volume 37, Issue 3, August 2010, pp. 665--687.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H