Mohon tunggu...
Den Reza Alfian Farid
Den Reza Alfian Farid Mohon Tunggu... Lainnya - Digital Marketer

Terkadang ku lupa pernah berpikir apa.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Apakah "Nature vs Nurture" Masih Relevan dalam Psikologi Modern?

27 Juni 2023   19:00 Diperbarui: 27 Juni 2023   19:02 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Julia Taubitz on Unsplash 

Bicara tentang 'nature' dan 'nurture', dua konsep ini seringkali dipandang sebagai dua hal yang bertentangan. Padahal, keduanya sama-sama memiliki peran penting dalam membentuk diri kita. Apakah konsep 'nature vs nurture' masih relevan di era modern ini? Simak penjelasannya.

Kita sering dengar kata 'nature' dan 'nurture', kan? Ya, dua kata yang sudah lama menjadi teman akrab di dunia psikologi. Seolah-olah, kita ini seperti bingkai foto. Ada bagian yang sudah ditentukan sejak lahir (nature) dan ada bagian yang bisa kita isi sendiri melalui pengalaman (nurture). Tapi, apa sih makna sebenarnya dari dua kata ini? Apakah masih relevan di era modern ini? Mari kita telusuri bersama.

Istilah Kuno dengan Makna yang Selalu Baru

Kali ini, mari kita ulas tentang dua kata yang sudah lama akrab di telinga: nature dan nurture. Rasanya keduanya sudah menjadi klasik di dunia psikologi. Biasanya, ketika seseorang berbicara tentang nature, yang dimaksud adalah pengaruh genetika atau biologi dalam membentuk kepribadian. Sebaliknya, nurture merujuk pada lingkungan dan pengalaman hidup seseorang.

Ada kalanya, kita merasa seolah dijebak dalam pertanyaan: apakah sifat kita terbentuk karena gen atau lingkungan? Atau, apakah sukses seseorang ditentukan oleh faktor internal (misalnya, bakat) atau eksternal (misalnya, pendidikan dan lingkungan)? Mengapa harus memilih salah satu, padahal keduanya sama-sama penting?

Lalu, apakah arti dari kata-kata tua ini masih relevan di era modern ini? Itu dia yang akan kita gali lebih dalam.

Apakah 'Nature' Itu? Kacamata Genetika dalam Psikologi

'Nature' mungkin bukan istilah baru, tetapi tetap saja ada segudang interpretasi dan pemahaman yang berbeda. Sederhananya, nature merujuk pada segala hal yang kita bawa sejak lahir. Sebut saja gen, fisik, dan lainnya. Hal ini juga berlaku dalam psikologi.

Ada sebagian kalangan yang percaya bahwa genetika memiliki pengaruh kuat terhadap perkembangan kepribadian dan psikologi manusia. Contohnya, beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara gen tertentu dengan resiko gangguan mental seperti skizofrenia atau bipolar.

Namun, apakah hanya nature saja yang berperan? Tidak, tentu saja. Mari kita lihat bagaimana 'nurture' bisa mengubah permainan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun