Bicara tentang 'nature' dan 'nurture', dua konsep ini seringkali dipandang sebagai dua hal yang bertentangan. Padahal, keduanya sama-sama memiliki peran penting dalam membentuk diri kita. Apakah konsep 'nature vs nurture' masih relevan di era modern ini? Simak penjelasannya.
Kita sering dengar kata 'nature' dan 'nurture', kan? Ya, dua kata yang sudah lama menjadi teman akrab di dunia psikologi. Seolah-olah, kita ini seperti bingkai foto. Ada bagian yang sudah ditentukan sejak lahir (nature) dan ada bagian yang bisa kita isi sendiri melalui pengalaman (nurture). Tapi, apa sih makna sebenarnya dari dua kata ini? Apakah masih relevan di era modern ini? Mari kita telusuri bersama.
Istilah Kuno dengan Makna yang Selalu Baru
Kali ini, mari kita ulas tentang dua kata yang sudah lama akrab di telinga: nature dan nurture. Rasanya keduanya sudah menjadi klasik di dunia psikologi. Biasanya, ketika seseorang berbicara tentang nature, yang dimaksud adalah pengaruh genetika atau biologi dalam membentuk kepribadian. Sebaliknya, nurture merujuk pada lingkungan dan pengalaman hidup seseorang.
Ada kalanya, kita merasa seolah dijebak dalam pertanyaan: apakah sifat kita terbentuk karena gen atau lingkungan? Atau, apakah sukses seseorang ditentukan oleh faktor internal (misalnya, bakat) atau eksternal (misalnya, pendidikan dan lingkungan)? Mengapa harus memilih salah satu, padahal keduanya sama-sama penting?
Lalu, apakah arti dari kata-kata tua ini masih relevan di era modern ini? Itu dia yang akan kita gali lebih dalam.
Apakah 'Nature' Itu? Kacamata Genetika dalam Psikologi
'Nature' mungkin bukan istilah baru, tetapi tetap saja ada segudang interpretasi dan pemahaman yang berbeda. Sederhananya, nature merujuk pada segala hal yang kita bawa sejak lahir. Sebut saja gen, fisik, dan lainnya. Hal ini juga berlaku dalam psikologi.
Ada sebagian kalangan yang percaya bahwa genetika memiliki pengaruh kuat terhadap perkembangan kepribadian dan psikologi manusia. Contohnya, beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara gen tertentu dengan resiko gangguan mental seperti skizofrenia atau bipolar.
Namun, apakah hanya nature saja yang berperan? Tidak, tentu saja. Mari kita lihat bagaimana 'nurture' bisa mengubah permainan.