'Nurture' atau Lingkungan: Pengaruh yang Tak Bisa Diremehkan
Lingkungan dan pengalaman hidup (nurture) memiliki peran penting dalam membentuk seseorang. Bukannya meniadakan pengaruh nature, tapi nurture memberikan nuansa warna yang berbeda dalam karakteristik individu.
Bukti paling mudah terlihat dari perubahan perilaku seseorang ketika berada di lingkungan yang berbeda. Orang yang sama, saat berada di lingkungan yang berbeda, bisa menunjukkan sifat yang berbeda pula. Hal ini membuktikan bahwa lingkungan memiliki pengaruh besar terhadap kepribadian seseorang.
Bahkan, ada penelitian yang menunjukkan bahwa lingkungan juga dapat mempengaruhi ekspresi gen kita. Konsep ini dikenal dengan istilah epigenetika.
Epigenetika: Jembatan Antara 'Nature' dan 'Nurture'
Epigenetika adalah studi tentang perubahan dalam gen yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan, tanpa mengubah urutan DNA. Dengan kata lain, lingkungan bisa 'menghidupkan' atau 'mematikan' gen tertentu. Dalam konteks nature vs nurture, epigenetika bisa menjadi penjembatan antara keduanya.
Contohnya, seseorang yang memiliki gen predisposisi untuk obesitas, jika hidup di lingkungan yang mendukung gaya hidup sehat, gen tersebut bisa 'diam'. Sebaliknya, jika hidup di lingkungan yang mendukung pola makan tidak sehat, gen tersebut bisa 'aktif'.
Hal ini membuktikan bahwa nature dan nurture bukanlah dua hal yang saling bertentangan, melainkan saling melengkapi.
Membangun Pemahaman yang Lebih Kompleks dan Integratif
Dengan mengakui bahwa nature dan nurture bukanlah dua hal yang bertentangan, kita bisa membangun pemahaman yang lebih kompleks dan integratif tentang psikologi manusia. Kita tidak perlu lagi terjebak dalam pertanyaan mana yang lebih penting, karena keduanya memiliki peran yang sama-sama penting.
Dalam psikologi modern, nature dan nurture dipandang sebagai dua aspek yang saling berinteraksi dalam membentuk kepribadian dan perilaku manusia. Sehingga, pendekatan yang holistik yang mempertimbangkan kedua faktor ini bisa memberikan pemahaman yang lebih baik.