Mohon tunggu...
Den Reza Alfian Farid
Den Reza Alfian Farid Mohon Tunggu... Lainnya - Digital Marketer

Terkadang ku lupa pernah berpikir apa.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bagaimana "Reinforcement" Bisa Meningkatkan Motivasi Kerja?

26 Juni 2023   19:00 Diperbarui: 26 Juni 2023   19:08 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Fons Heijnsbroek on Unsplash 

Penguatan Positif dan Negatif

Mengupas lebih jauh tentang reinforcement, ada dua jenis penguatan yang bisa diterapkan, yaitu penguatan positif dan negatif. Penguatan positif adalah pemberian konsekuensi yang menyenangkan setelah perilaku tertentu, seperti pujian, bonus, atau hadiah. Sementara penguatan negatif adalah penghilangan kondisi yang tidak menyenangkan setelah perilaku tertentu.

Jadi, bagaimana cara kerjanya dalam meningkatkan motivasi kerja? Ambil contoh seorang pekerja di sebuah perusahaan start-up. Setiap kali ia menyelesaikan proyeknya dengan baik, ia mendapatkan bonus (penguatan positif). Atau, setiap kali ia bekerja lembur, ia diberikan waktu libur lebih banyak (penguatan negatif). Kedua hal ini bisa membantu meningkatkan motivasi kerja. Jadi, jangan remehkan efek dari penguatan positif dan negatif, ya!

Pentingnya Pemahaman Pribadi dan Lingkungan Kerja

Namun, jangan lupa bahwa efektivitas penguatan ini bisa berbeda-beda tergantung pada pemahaman pribadi dan lingkungan kerja. Misalnya, penguatan berupa pujian mungkin efektif bagi seseorang, tapi bisa jadi tidak bagi orang lain. Begitu pula dengan lingkungan kerja, penguatan mungkin bekerja dengan baik di satu tempat, tapi tidak di tempat lain.

Pada akhirnya, yang terpenting adalah bagaimana kita memahami apa yang memotivasi diri kita sendiri dan rekan kerja kita. Karena, apa gunanya penguatan jika yang kita lakukan hanya seperti mencetak pekerja seperti robot tanpa mempertimbangkan faktor-faktor individu dan lingkungan kerja?

Hambatan dalam Penerapan Reinforcement

Tapi, tidak selamanya langkah penerapan reinforcement ini berjalan mulus. Ada beberapa hambatan yang mungkin dihadapi, seperti sulitnya menentukan bentuk reinforcement yang tepat, adanya ketidakadilan dalam pemberian reinforcement, atau bahkan adanya penyalahgunaan reinforcement.

Misalkan, ada pekerja yang mendapatkan penguatan positif berlebihan sampai-sampai membuat pekerja lain merasa iri. Atau, ada pekerja yang seharusnya mendapatkan penguatan positif, tapi malah mendapatkan penguatan negatif. Hal-hal seperti ini bisa mengurangi efektivitas reinforcement dalam meningkatkan motivasi kerja.

Solusi untuk Mengatasi Hambatan

Lantas, bagaimana solusinya? Pertama, kita perlu lebih bijak dalam memberikan reinforcement. Ingat, tujuannya bukan untuk menjadikan pekerja seperti robot, tapi untuk meningkatkan motivasi kerja. Jadi, berilah penguatan yang tepat pada waktu yang tepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun