Menimbang dan Menimbang
So, apakah EQ lebih penting daripada IQ? Jawabannya, tergantung pada konteksnya. IQ penting, tidak ada yang menyangkal. Namun, dalam banyak situasi, EQ memiliki bobot yang lebih besar.
Penting juga untuk diingat, kedua jenis kecerdasan ini saling melengkapi. Jadi, bukan tentang mencari mana yang lebih penting, tapi bagaimana mengembangkan keduanya untuk hidup yang lebih baik.
Dalam era ini, ketika mesin dapat menghitung dan memecahkan masalah lebih cepat dari manusia, mungkin waktunya untuk lebih menyoroti EQ. Setelah semua, mesin tidak bisa merasakan, kan?
Referensi:
- Salovey, P., & Mayer, J. D. (1990). Emotional Intelligence. Imagination, Cognition, and Personality, 9(3), 185--211.
- Goleman, D. (1995). Emotional Intelligence: Why It Can Matter More Than IQ. Bantam Books.
- Mayer, J. D., Caruso, D. R., & Salovey, P. (2016). The Ability Model of Emotional Intelligence: Principles and Updates. Emotion Review, 8(4), 290--300.
- Zeidner, M., Matthews, G., & Roberts, R. D. (2012). What We Know about Emotional Intelligence: How It Affects Learning, Work, Relationships, and Our Mental Health. MIT Press.
- Bar-On, R. (2000). Emotional and Social Intelligence: Insights from the Emotional Quotient Inventory (EQ-i). In R. Bar-On & J. D. A. Parker (Eds.), Handbook of Emotional Intelligence (pp. 363--388). Jossey-B
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H