Cara Bias Kognitif 'Mengendalikan' Otak
Jadi, bagaimana cara kerja bias kognitif ini? Ketika menghadapi suatu situasi, otak kita mengambil keputusan berdasarkan apa yang sudah dikenal sebelumnya. Bias kognitif muncul dari cara otak kita memproses informasi.
Nah, proses ini seringkali tidak objektif dan dipengaruhi oleh pengalaman dan emosi. Contohnya, seseorang yang pernah mengalami kegagalan dalam bisnis, bisa jadi akan lebih hati-hati (atau bahkan takut) untuk memulai bisnis baru.
Berbagai Jenis Bias Kognitif: Mana yang Sering Muncul?
Bias kognitif ada berbagai jenis. Salah satu yang paling umum adalah 'confirmation bias', di mana seseorang cenderung mencari informasi yang mendukung pandangannya sendiri, dan mengabaikan informasi yang bertentangan.
Jenis lainnya adalah 'availability heuristic', di mana seseorang lebih mudah mengingat informasi yang sering muncul atau baru-baru ini diterima. Contohnya, jika baru saja membaca berita tentang kecelakaan pesawat, seseorang bisa jadi merasa takut untuk naik pesawat.
Pengaruh Media Sosial terhadap Bias Kognitif
Media sosial bisa memperkuat bias kognitif. Melihat postingan teman yang selalu bahagia bisa membuat kita merasa hidup kita kurang sempurna. Padahal, apa yang diposting di media sosial tidak selalu mencerminkan kenyataan.
Juga, algoritma media sosial seringkali 'memanjakan' kita dengan konten yang sesuai dengan minat dan pandangan kita. Akhirnya, kita menjadi terjebak dalam 'bubble' informasi yang sama dan tidak melihat perspektif lain.
Berlatih Mengenali dan Mengatasi Bias Kognitif
Ada cara untuk mengenali dan mengatasi bias kognitif. Pertama, kenali dulu apa itu bias kognitif dan bagaimana cara kerjanya. Kedua, coba evaluasi keputusan yang telah diambil. Apakah ada keputusan yang diambil berdasarkan bias kognitif?