Mohon tunggu...
Den Reza Alfian Farid
Den Reza Alfian Farid Mohon Tunggu... Lainnya - Digital Marketer

Terkadang ku lupa pernah berpikir apa.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Individualitas dan Egoisme: Dua Sisi Koin Kehidupan

8 Juni 2023   19:00 Diperbarui: 12 Juli 2023   02:01 668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Berwajah dua. (Sumber gambar: Unsplash/Syarafina Yusof)

Jadi, individualitas dan egoisme bukanlah dua konsep yang sama. Masing-masing memiliki arti dan dampak yang berbeda. 

Menjadi individu yang unik dan autentik bukan berarti harus egois. Sebaliknya, penting untuk menemukan keseimbangan antara menghargai diri sendiri dan menghargai orang lain.

Sebagai penutup, individualitas dan egoisme bukanlah hal yang hitam dan putih. Ada banyak nuansa abu-abu di antaranya. 

Pada akhirnya, yang terpenting adalah cara kita menginterpretasikan dan menerapkan kedua konsep ini dalam hidup kita. Dengan pemahaman yang benar, kita bisa menjadi diri kita sendiri tanpa merugikan orang lain.

Referensi:

  1. Nietzsche, F. (2001). Thus Spoke Zarathustra. New York: Penguin Books.
  2. Mill, J. S. (1989). On Liberty. London: Oxford University Press.
  3. Taylor, C. (1991). The Ethics of Authenticity. Cambridge, MA: Harvard University Press.
  4. Baumeister, R. F. (1999). The Self in Social Psychology. Psychology Press.
  5. Rachels, J. (2003). The Elements of Moral Philosophy. New York: McGraw-Hill.
  6. Rand, A. (1964). The Virtue of Selfishness. New York: Penguin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun