Mohon tunggu...
Den Reza Alfian Farid
Den Reza Alfian Farid Mohon Tunggu... Lainnya - Digital Marketer

Terkadang ku lupa pernah berpikir apa.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengapa Kebahagiaan Sulit Diukur Secara Objektif?

27 Mei 2023   19:00 Diperbarui: 27 Mei 2023   19:10 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by MI PHAM on Unsplash 

Makna Kebahagiaan Itu Berbeda-Beda

Kebahagiaan nggak bisa diukur secara objektif karena maknanya berbeda-beda buat setiap orang. Hal-hal yang bikin bahagia bisa beragam, mulai dari pencapaian karier, hubungan yang baik dengan orang lain, kesehatan yang baik, atau bahkan kesuksesan dalam bidang hobi.

Buat orang yang suka travelling, misalnya, kebahagiaan bisa ditemukan saat menjelajahi tempat-tempat baru dan menikmati pengalaman yang berbeda. Sementara itu, buat yang hobi memasak, kebahagiaan mungkin bisa ditemukan saat berhasil menciptakan resep baru yang enak dan disukai orang lain. Jadi, intinya kebahagiaan itu subjektif dan tergantung pada individu masing-masing.

Kebahagiaan Sebagai Proses, Bukan Hasil

Seringkali kita berpikir bahwa kebahagiaan itu adalah hasil dari pencapaian atau pencapaian yang kita inginkan. Namun, sebenarnya kebahagiaan itu adalah proses. Kita harus belajar untuk menikmati setiap langkah dalam hidup, baik itu saat mencapai kesuksesan maupun saat menghadapi kesulitan.

Ketika kita mulai melihat kebahagiaan sebagai proses, bukan hasil, kita akan lebih mudah untuk menilai kebahagiaan seseorang. Kita nggak perlu mencari angka atau ukuran yang pasti, tapi cukup melihat apakah orang tersebut bisa menikmati hidup dengan cara yang baik dan seimbang.

Memahami Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebahagiaan 

Salah satu cara untuk memahami kebahagiaan orang lain adalah dengan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi kebahagiaan mereka. Banyak faktor yang bisa mempengaruhi kebahagiaan seseorang, seperti kesehatan, hubungan sosial, lingkungan, pekerjaan, dan hobi. Dalam memahami faktor-faktor ini, kita bisa lebih mudah melihat apa yang membuat seseorang bahagia dan apa yang membuat mereka tidak bahagia.

Misalnya, kita bisa melihat bagaimana kesehatan seseorang mempengaruhi kebahagiaan mereka. Jika seseorang menderita penyakit kronis, mungkin kebahagiaan mereka akan terpengaruh karena kualitas hidup yang berkurang. Di sisi lain, orang yang sehat mungkin akan merasa lebih bahagia karena bisa menikmati hidup lebih bebas dan tanpa hambatan.

Kebahagiaan dan Tantangan Generasi Muda Indonesia

Generasi muda Indonesia saat ini dihadapkan pada berbagai tantangan, seperti persaingan di dunia kerja, tekanan sosial, dan masalah lingkungan. Namun, generasi muda juga punya potensi besar untuk menciptakan kebahagiaan bagi diri sendiri dan orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun