Memaafkan untuk Kesejahteraan Jiwa
Memaafkan bukan hanya bermanfaat bagi hubungan antar sesama, tetapi juga untuk kesejahteraan jiwa. Ketika seseorang memaafkan, dia akan merasa lebih tenang dan damai, sebab rasa dendam dan kebencian telah dilepaskan.
Dalam Al-Quran surat Ar-Ra’d ayat 28 disebutkan:
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.”
Memaafkan juga merupakan salah satu cara untuk meraih kesabaran. Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
"Mereka itulah orang yang dibalasi dengan martabat yang tinggi (dalam surga) karena kesabaran mereka" (QS. Al Furqān: 75)
Mereka yang meraih kebahagiaan abadi di surga beserta segala kenikmatan, serta mencapai kedudukan mulia di dalamnya, sebab mereka dulu (ketika masih di dunia) mampu menahan diri dengan kesabaran.
Memaafkan sebagai Cermin Kebaikan
Saling memaafkan mencerminkan sifat mulia dan kebaikan yang dimiliki seseorang. Dalam Al-Quran surat Fussilat ayat 34 ditegaskan:
“Dan tidaklah kebaikan dan kejahatan itu sama. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan, seakan-akan dia telah menjadi teman yang setia.”
Hadist Nabi Muhammad SAW juga menegaskan pentingnya memaafkan sebagai cermin kebaikan: