Membisikkan cerita, tentang teman-teman lama,
Yang kini tak lagi bersila, berderet merapatkan jiwa,
Mereka pergi jauh, entah ke mana, tak kembali bersama.
Berburu takjil di sore hari, seakan hilang pamor,
Dalam ingatan, terpatri indah, bagai perhiasan mutiara,
Kini, langkahku tersendat, sendiri menyusuri lorong waktu,
Mengais kenangan, yang lantas menjadi teman sepi.
Dalam debur air Zamzam, tersirat doa yang terucap,
Agar kehangatan kemarin, kembali menyapa di kala fajar,
Biarlah bulan Ramadhan tahun ini, tak seindah kemarin,
Namun hati ini tak henti, merindukan kasih Illahi.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!