Mohon tunggu...
Den Reza Alfian Farid
Den Reza Alfian Farid Mohon Tunggu... Lainnya - Digital Marketer

Terkadang ku lupa pernah berpikir apa.

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Menggenal Solusi Berpuasa bagi Umat Muslim di Negara Tanpa "Maghrib"

5 April 2023   03:20 Diperbarui: 18 April 2023   03:14 887
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto : Unsplash/Vidar Nordli

Ramadan adalah bulan suci bagi umat Muslim di seluruh dunia. Selama Ramadan, umat Muslim wajib berpuasa dari terbit fajar hingga waktu maghrib. Namun, bagaimana dengan umat Muslim yang tinggal di negara yang tidak memiliki waktu maghrib? Bagaimana mereka menjalankan ibadah puasa?

Negara-negara yang terletak di sekitar sisi utara Lingkaran Arktik seperti Norwegia, Swedia, Islandia, dan Finlandia mengalami durasi siang lebih panjang, terutama ketika memasuki musim panas. 

Pada puncak musim panas, sinar matahari dapat terlihat hingga 23 jam sehari, dan matahari tidak terbenam sepenuhnya di bawah ufuk. Kondisi ini membuat nyaris tidak ada waktu maghrib di beberapa negara.

Lantas, bagaimana umat Muslim di negara-negara tersebut berpuasa? Para ulama sepakat bahwa terdapat kelonggaran syariat bagi umat Muslim yang tinggal di negara dengan fenomena alam yang ekstrem. Ada tiga solusi yang ditawarkan oleh beberapa ulama.

Solusi Pertama: Berbuka Puasa Mengikuti Waktu Matahari Terbenam di Negara Terdekat

Umat Muslim yang tinggal di negara yang tidak memiliki waktu maghrib dapat berbuka puasa mengikuti waktu matahari terbenam di negara terdekat yang tidak mendapat matahari secara terus-terusan. Hal ini menjadi salah satu pilihan yang dapat dilakukan oleh umat Muslim di negara tersebut.

Solusi Kedua: Mengikuti Waktu Berbuka di Negara Mayoritas Muslim Terdekat

Solusi kedua adalah mengikuti waktu berbuka di negara mayoritas Muslim terdekat. Dalam hal ini, umat Muslim dapat menyesuaikan waktu berbuka puasa dengan negara lain yang memiliki waktu yang sama atau hampir sama. Meskipun demikian, hal ini dapat membutuhkan keterampilan dan kemampuan untuk menyesuaikan waktu puasa yang berbeda dengan aktivitas sehari-hari.

Solusi Ketiga: Mengikuti Waktu Makkah alias Arab Saudi

Solusi ketiga adalah mengikuti waktu Makkah alias Arab Saudi. Dalam hal ini, umat Muslim dapat mengikuti waktu puasa yang berlaku di Arab Saudi, terutama bagi mereka yang ingin mengikuti ibadah umrah atau haji.

Namun, jika umat Muslim di negara tersebut merasa mampu, mereka diperbolehkan untuk berpuasa mengikuti waktu setempat di mana mereka tinggal.

Contoh Implementasi Solusi di Islandia

Di Islandia, umat Muslim dapat memilih solusi yang mereka inginkan. Ada dua masjid di ibu kota Islandia yang sepakat untuk mengikuti waktu fajar dan senja setempat untuk memutuskan kapan mereka harus berbuka puasa. 

Namun, ada juga masjid dan organisasi lain yang memilih untuk mengikuti waktu berbuka negara-negara Eropa lainnya. Hal ini membuktikan bahwa umat Muslim di negara yang tidak memiliki waktu maghrib dapat berpuasa dengan cara yang sesuai dengan keadaan mereka.

Pada Ramadan 2018, umat Muslim di Islandia harus berpuasa selama rata-rata 21 jam 51 menit karena Ramadan jatuh pada puncak musim panas. Namun, pada Ramadan 2023, umat Muslim di Islandia dapat berpuasa selama 17 jam sehari karena Ramadan jatuh pada awal musim panas.

Meskipun durasi berpuasa di negara-negara yang tidak memiliki waktu maghrib lebih lama dibandingkan dengan di Indonesia, para ulama telah menyepakati solusi yang dapat dilakukan oleh umat Muslim di negara tersebut. 

Umat Muslim dapat memilih solusi yang paling sesuai dengan keadaan mereka, seperti mengikuti waktu matahari terbenam di negara terdekat, mengikuti waktu berbuka di negara mayoritas Muslim terdekat, atau mengikuti waktu Makkah alias Arab Saudi.

Kondisi alam yang ekstrem tidak boleh menghalangi umat Muslim untuk menjalankan ibadah puasa. Sebagai umat Muslim, kita harus berusaha untuk menjalankan ibadah puasa dengan sebaik-baiknya, walaupun di tengah kondisi yang sulit sekalipun.

Dalam menjalankan ibadah puasa, kita juga harus memperhatikan kesehatan dan kondisi tubuh kita. Jangan sampai puasa yang dijalankan dengan salah malah membahayakan kesehatan. Jaga pola makan dan hindari makanan yang tidak sehat saat berbuka puasa.

Semoga informasi ini dapat memberikan gambaran bagi umat Muslim dalam perjuangan menunaikan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan di berbagai negara yang tidak ada maghrib. Mari kita menjalankan ibadah puasa dengan penuh kesadaran dan keikhlasan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun