Pernahkah Anda berada dalam situasi di mana seseorang ingin Anda bekerja untuk mereka dengan imbalan "exposure" saja? Ya, berbagai macam jasa dan produk yang Anda tawarkan tiba-tiba saja berubah menjadi "gratis" demi mendapat promosi. Di era digital ini, fenomena bisnis dibayar pakai exposure semakin sering terjadi. Berbagai pihak memanfaatkannya, mulai dari influencer, perusahaan besar, hingga individu. Kira-kira, apakah bisnis dibayar pakai exposure ini adalah solusi paling ampuh dalam menggantikan alat pembayaran tradisional?
Mari kita mulai dengan kelebihannya, karena tentu saja, semua hal pasti ada sisi positifnya. Setidaknya, itu yang kita harapkan.
Kelebihan:
Promosi Gratis (katanya sih)
Mereka yang meminta Anda untuk bekerja dengan imbalan exposure berdalih bahwa Anda akan mendapatkan promosi yang lebih luas. Sebagai contoh, Anda adalah seorang fotografer yang diminta untuk mengambil foto di acara besar. Nantinya, hasil karya Anda akan dipromosikan melalui media sosial, sehingga menarik klien baru. Lumayan kan, daripada cuma duduk-duduk di rumah sambil menunggu orderan?
Membangun Portofolio (kayaknya, deh)
Bagi para pekerja kreatif yang baru memulai karir, mungkin exposure ini terdengar cukup menggiurkan. Anda bisa memperoleh pengalaman, membangun portofolio, dan melatih keterampilan. Sekalian, siapa tahu ada klien yang melirik karya Anda dan tertarik bekerja sama dengan tarif yang lebih wajar.
Namun, jangan terlalu senang dulu, karena ada juga sisi gelap dari bisnis dibayar pakai exposure ini. Berikut kekurangannya:
Kekurangan:
Tidak Menghasilkan Uang (uhuk)
Ini dia kekurangan utama yang paling bikin merinding. Bayangkan, Anda bekerja keras, mengeluarkan ide-ide brilian, bahkan mengorbankan waktu dan tenaga, tapi yang didapat cuma "Terima kasih, ya! Nanti kita promosiin deh!" Lho, apa yang terjadi dengan gaji, upah, atau imbalan yang seharusnya Anda terima? Kebutuhan hidup tak bisa dijadikan bayaran exposure.
Menurunkan Nilai Jasa atau Produk
Dengan menerima bayaran berupa exposure, Anda secara tidak langsung menurunkan nilai jasa atau produk yang Anda tawarkan. Mengapa? Karena orang akan berpikir bahwa Anda bisa bekerja gratis dan tidak menghargai karya Anda sendiri. Lantas, apa bedanya Anda dengan barter?
Merugikan Pekerja Kreatif Lain
Ketika semakin banyak orang yang bersedia bekerja dengan imbalan exposure, tentu saja akan semakin sulit bagi pekerja kreatif lain untuk mendapatkan bayaran yang layak. Industri kreatif akan tergerus oleh fenomena ini, dan pada akhirnya, semua orang akan terjebak dalam lingkaran setan "gratisan" yang tak kunjung berakhir. Siapa yang akan menikmati hasil karya berkualitas jika semua orang terbiasa dengan bayaran exposure?
Menyebabkan Burnout
Menerima bayaran berupa exposure terus-menerus akan membuat Anda merasa lelah dan kehilangan semangat. Bayangkan, bekerja keras tanpa imbalan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup, membuat Anda terjebak dalam situasi yang tidak menguntungkan. Burnout ini bisa berdampak buruk bagi kesehatan mental dan fisik Anda, serta menghancurkan karir Anda di industri kreatif.
Kesimpulan:
Bisnis dibayar pakai exposure memang bisa memberikan sejumlah keuntungan, terutama bagi mereka yang baru memulai karir di dunia kreatif. Namun, jangan lupa bahwa ada banyak kekurangan yang harus dihadapi. Bekerja dengan imbalan exposure jangka panjang bisa merugikan Anda dan industri kreatif secara keseluruhan.
Jadi, apakah bisnis dibayar pakai exposure ini mimpi atau mimpi buruk? Tentu saja, itu tergantung pada situasi dan perspektif Anda. Namun, ada baiknya untuk selalu mengingat bahwa karya Anda pantas dihargai dengan layak. Jangan biarkan exposure menggantikan hak Anda untuk menerima bayaran yang sesuai. Sesekali menerima exposure mungkin tak mengapa, tapi jangan sampai hal itu menjadi kebiasaan. Ingat, hidup ini bukan cuma tentang retweet dan like, tapi juga tentang keberlanjutan karir dan kualitas hidup yang baik.
Selamat bekerja, teman-teman pekerja kreatif! Semoga Anda selalu dihargai dengan layak, bukan hanya bayaran exposure yang entah bisa diapakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H