Mohon tunggu...
HenrY Pr
HenrY Pr Mohon Tunggu... Insinyur - Telecommunication Engineer

Bali - Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Manfaat Nyata Hasil Tambang untuk Mempermudah (hingga Menunjang) Kehidupan Manusia

12 November 2016   13:21 Diperbarui: 4 April 2017   17:31 2668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://aos.iacpublishinglabs.com

Bumi menyediakan kekayaan alam yang sungguh luar biasa melimpah. Sumber daya alam yang tiada henti-hentinya memberi manfaat pada kelangsungan hidup manusia. Kemajuan ilmu pengetahuan terus berkembang dengan pesat untuk mengikuti peradaban dan kegiatan kehidupan manusia yang bergulir dari masa ke masa.

Kehidupan sehari-hari manusia saat ini tidak pernah bisa lepas dari peralatan untuk menunjang aktifitas hidupnya. Mulai dari telepon genggam untuk sarana komunikasi & informasi, kendaraan untuk transportasi, atau rumah untuk tempat tinggal. Pernahkah kita berpikir darimana atau dari bahan apa semua peralatan & fasilitas tersebut dibuat? Ya, dari apa yang kita olah atau kita tambang dari bumi.

Baik, mari kita kupas satu per satu. Mulai dari apa yang kita lihat di meja makan. Ada piring, gelas, sendok dan garpu yang semuanya itu berasal dari hasil tambang: keramik, logam dan bijih mineral. Di dapur, semua peralatan dapur, mulai dari panci, kompor, pisau, gas LPG, dan peralatan masak yang lain, semua berasal dari bahan hasil pertambangan.

Smartphone yang kita pegang setiap dari juga paduan dari banyak unsur bahan yang berasal dari hasil tambang, seperti timah, tembaga, karbon, nikel, sulfur, asam sulfat, bijih mineral dan baja. Semua peralatan elektronika juga menggunakan bahan yang sama. Mulai dari televisi, oven microwave, kulkas, pendingin (air conditioner), Kipas angin dll.

Listrik yang kita gunakan juga tidak lepas dari produk hasil pertambangan. Kabel listrik pasti dari logam. PLTU dan PLTN juga memanfaatkan bahan dari batu bara & uranium yang juga merupakan hasil tambang. Apa jadinya kehidupan kita jika tidak ada listrik? Bisa anda bayangkan.

Sarana transportasi darat, laut dan udara juga memanfaatkan teknologi dan hasil dari tambang. Pesawat terbang, kapal laut, kereta api & bus yang senantiasa kita gunakan. Mesin otomotif pada kendaraan dan bahan bakarnya pasti juga menggunakan bahan dari hasil tambang. Bahkan aspal yang kita lalui setiap hari juga merupakan hasil dari bahan tambang.

Tempat tinggal kita hari ini, di rumah atau apartemen juga memanfaatkan bahan-bahan hasil pertambangan. Batu bata, semen, asbes, baja ringan, cat tembok, pasir, marmer dan keramik semua merupakan produk dari pertambangan.

Ilmu pengetahuan berjalan searah dengan kemajuan cara hidup manusia. Di bidang pendidikan ada beragam jurusan geologi, kimia, elektronika, listrik, mesin, telekomunikasi, lingkungan hidup dll. yang semuanya memanfaatkan dan terfasilitasi oleh hasil pertambangan. Jurusan kimia misalnya, teknologi rekayasa, farmasi & industry yang demikian maju saat ini tidak lepas dari unsur & senyawa yang sebagian besar berasal dari tambang dari dalam bumi.

Hampir di semua bidang utama dalam teknologi, perusahaan industri, kesehatan, pangan, pendidikan dan ekonomi tidak bisa dipisahkan dari manfaat praktik pertambangan. Yang sangat penting adalah manfaat pertambangan dalam bidang energi.

Tidak bisa dipungkiri, di semua sektor industri, di kehidupan manusia, dan pada pemerintahan Negara pasti membutuhkan pertambangan. Sejarah tambang mengubh dunia menjadi lebih baik. Apa yang terjadi jika tidak ada pertambangan di dunia? Tentu kehidupan manusia tidak semaju & semudah seperti yang kita rasakan sekarang.

Sejarah tambang, mengubah dunia menjadi lebih baik

Pertambangan pertama kali dilakukan di seluruh dunia sejak zaman prasejarah. Awal mula manusia membutuhkan batu dan logam untuk membuat peralatan & senjata untuk berburu. Hal ini bisa diketahui dari peninggalan barang barang prasejarah dalam bentuk batu, keramik dan logam.

Lokasi tambang tertua dalam catatan arkeologi berada di Gua Singa, Swaziland – Afrika. Dari data radiokarbon bisa disimpulkan tambang ini berusia 43.000 tahun yang lalu. Pada zaman paleolitikum (zaman batu tua) manusia telah menambang bijih besi dan mineral. Pada zaman yang sama di Hungaria, manusia juga sudah mulai menambang batu api untuk senjata dan peralatan.

Di Mesir Kuno, penduduk sudah menambang perunggu di daerah Maadi. Pada awalnya, masyarakat Mesir kuno menggunakan perunggu berwarna hijau cerah untuk hiasan rumah, tembikar dan gerabah. Pertambangan untuk phyrus dan tembaga berada di Wadi Hamamat, Tura, Aswan dan semenanjung Sinai.

Pada awal pemerintahan di Mesir, tambang emas di Nubia telah menjadi tambang emas terbesar dan terluas. Dijelaskan oleh penulis Yunani Diodorus Siculus, teknik api merupakan salah satu metode yang digunakan untuk memecah batu yang keras untuk mendapatkan emas. Para penambang menghancurkan bijih sampai menjadi bubuk halus dan mencuci bubuk untuk menghasilkan debu emas.

Pertambangan di Eropa memiliki sejarah yang sangat panjang. Contohnya diantaranya tambang perak dari Laurium, yang membantu pendirian kota Yunani - Athena. Meskipun tambang memiliki lebih dari 20.000 pekerja yang bekerja di dalamnya, teknologi itu pada dasarnya identik dengan pendahulu mereka pada Zaman Perunggu. Tambang lainnya, seperti di pulau Thassos, tambang marmer digali oleh Parians setelah tiba pada abad 7 SM. Marmer itu dikirim keluar dan kemudian ditemukan oleh para arkeolog yang telah digunakan pada gedung-gedung termasuk makam Amphipolis. Philip II dari Makedonia, ayah Aleksander Agung, menemukan tambang emas Gunung Pangeo di 357 SM untuk mendanai kampanye militernya. Dia juga menemukan tambang emas di Thrace untuk mencetak mata uang, yang pada akhirnya menghasilkan 26 ton emas per tahun.

Orang-orang Romawi juga mengembangkan metode penambangan skala besar, terutama penggunaan aliran air yang dibawa ke hilir dengan banyak saluran air. Air itu digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk menggerus puing-puing batu yang besar, yang disebut pertambangan hidrolik, serta mencuci dan menghaluskan/menghancurkan logam emas dan timah menjadi bijih dan peralatan mesin sederhana.

Metode yang telah dikembangkan oleh orang Romawi di Spanyol untuk mengeksploitasi deposit aluvial emas yang besar, situs terbesar berada di Las Medulas, di mana tujuh saluran air yang panjang dibangun dan memanfaatkan sungai setempat dan untuk debit pintu air. Spanyol adalah salah satu daerah pertambangan yang paling penting, tetapi seluruh wilayah Kekaisaran Romawi dieksploitasi.

Di Inggris pribumi telah menambang mineral selama ribuan tahun, tapi setelah penaklukan bangsa Romawi, skala operasi meningkat secara dramatis, mereka membutuhkan emas, perak, dan timah.
 Peninggalan alat-alat tambang Romawi tua masih bisa ditemukan. dan beberapa sudah diawetkan di Museum Inggris dan Museum Nasional Wales.

Pada abad pertengahan, pertambangan sebagai industri mengalami perubahan dramatis di Eropa. Industri pertambangan di awal Abad Pertengahan difokuskan pada ekstraksi tembaga dan besi. Logam mulia lainnya juga digunakan, terutama untuk penyepuhan koin. Awalnya, banyak logam yang diperoleh melalui penambangan terbuka, dan bijih terutama yang diambil dari kedalaman tambang yang dangkal, bukan melalui poros tambang dalam. Sekitar abad ke-14, meningkatnya penggunaan senjata, sanggurdi, dan tapal kuda sangat meningkatkan kebutuhan akan besi. ksatria abad pertengahan, misalnya, sering meminta hingga 100 unit piring atau rantai baju besi di samping pedang, tombak dan senjata lainnya. Ketergantungan besar pada besi untuk tujuan militer memacu produksi dan ekstraksi proses besi.

Ketergantungan pada logam mulia, emas dan perak, menjadi sangat pentingnya sebuah pertambangan. Karena emas dan perak diakui dan dipakai di seluruh dunia.

Inovasi berkembang pada bidang pertanian. Seperti mata bajak besi, serta meningkatnya penggunaan logam sebagai bahan bangunan, juga merupakan kekuatan pendorong yang menjadikan pertumbuhan luar biasa dari industri besi selama periode ini. Penemuan seperti arrastra sering digunakan oleh Spanyol melumat bijih setelah ditambang. Perangkat ini didukung oleh hewan dan menggunakan prinsip yang sama digunakan untuk perontokan gabah.

Beralih ke pertambangan di Filipina dimulai sekitar 1000 SM. Filipina awalnya meambang emas, perak, tembaga dan besi. Batu permata, emas, rantai, calombigas dan anting-anting yang diwariskan dari zaman kuno telah diwariskan dari nenek moyang mereka. Belati emas, piring emas, plating gigi, dan ornamen emas besar juga digunakan. Dalam "Tantric elements in pre-Hispanic Philippines Gold Art" Laszlo Legeza, menyebutkan bahwa perhiasan emas asal Filipina ditemukan di Mesir Kuno. Menurut Antonio Pigafetta, orang-orang dari Mindoro dimiliki keahlian dalam pencampuran emas dengan logam lain dan memberi penampilan yang alami dan sempurna yang bisa menipu bahkan lebih baik dari perak.

Penduduk asli Filipina juga terkenal baik untuk membuat perhiasan yang terbuat dari batu berharga lainnya seperti akik, permata dan mutiara. Beberapa contoh yang terbaik dari perhiasan Filipina diantaranya termasuk kalung, ikat pinggang, ban lengan dan cincin ditempatkan di sekitar pinggang.

Sejarah pertambangan di Amerika, tambang tembaga prasejarah kuno ditemukan di sepanjang Danau Superior, dan logam tembaga masih ditemukan di sana, pada zaman kolonial. Masyarakat indegenous mencairkan tembaga sendiri sudah sejak 5.000 tahun yang lalu. Terbukti dengan ditemukannya alat tembaga, mata panah, dan artefak lainnya yang merupakan bagian dari jaringan perdagangan.

Selain itu, batu obsidian, batu api, dan mineral lainnya yang ditambang juga untuk diperdagangkan. Awal penjelajah Perancis dari situs yang ditemukan, tidak mennggunaan logam karena kesulitan  dalam pengangkutan. Tetapi tembaga akhirnya diperdagangkan di seluruh benua di sepanjang rute sungai Superior.

Dalam sejarah kolonial awal Amerika, emas murni dan perak dengan cepat diambil alih dan dikirim kembali ke Spanyol pada armada galleon emas dan perak. Emas dan perak berasal dari sebagian besar tambang di Amerika Tengah dan Selatan. Turquoise, pada abad 700 Masehi juga ditambang di Amerika pada zaman pra-Columbus, di Kabupaten Cerillos Pertambangan di New Mexico. Perkiraan sekitar 15.000 ton batu telah digerus dari gunung Chalchihuitl menggunakan alat-alat batu sebelum 1700.

Pertambangan di Amerika Serikat menjadi lazim di abad ke-19, dan UU Pertambangan Umum 1872 disahkan untuk mendorong pertambangan dari lahan federal. Seperti di California Gold Rush pada abad pertengahan ke-19, pertambangan mineral dan logam mulia, bersama dengan peternakan, merupakan faktor pendorong dalam ekspansi ke pantai Pasifik Barat. Dengan eksplorasi Barat, kemah-kamah pertambangan didirika. Dibantu oleh rel kereta api, banyak perjalanan ke Barat untuk mencari kesempatan kerja di pertambangan. kota barat seperti Denver dan Sacramento menjadi sebuah kota pertambangan.

Ketika daerah baru dieksplorasi, biasanya dilakukan penggalian emas kemudian perak yang dibawa ke pemilik untuk diekstrak menjadi murni. logam lainnya langsung dibawa, seperti debu emas kasar dan nugget yang tidak memerlukan peleburan dan mudah untuk dibawa menggunakan sarana transportasi.

Di abad 20, selain emas dan perak pertambangan juga mengarah pada obyek batu bara serta logam dasar seperti tembaga, timbal, dan besi. Area di Montana, Utah, Arizona, dan kemudian Alaska menjadi dominasi pemasok tembaga ke dunia. Kebutuhan tembaga semakin dituntut untuk barang-barang elektronik dan rumah tangga. Ontario adalah produsen utama dari awal abad 20 dengan produkberupa nikel, tembaga, dan emas.

Sementara itu, Australia bergegas menambang emas pada tahun 1850. Produksi yang dihasilkan hingga menyumbang sebanyak 40% dari emas dunia. Diikuti oleh pembentukan tambang besar seperti Mount Morgan Mine, yang berlangsung selama hampir seratus tahun.

Saat ini, di awal abad ke-21, Australia tetap menjadi produsen mineral utama dunia. Ketika abad ke-21 dimulai, industri pertambangan global dari perusahaan multinasional besar telah muncul. Puncak mineral dan dampak lingkungan juga menjadi perhatian. unsur yang berbeda, terutama mineral telah mulai meningkatan permintaan sebagai akibat dari perkembangan teknologi modern.

Kembali ke tanah air. Sejarah pertambangan di negeri kita dimulai dengan kegiatan pertambangan yang dilakukan secara primitif oleh masyarakat setempat dengan izin penguasa seperti Raja-raja. Indonesia memiliki hasil bumi dan tambang yang sangat kaya. Beberapa bahan tambang di Indonesia diantaranya sumber daya mineral, minyak bumi, batu bara,emas, nikel, timah dll.

Penjelajahan bangsa barat ke Indonesia sebenarnya karena tertarik pada rempah-rempah. Tujuan utama mereka datang ke Nusantara untuk gold, gospel & glory. Gold merupakan logam emas symbol kekayaan, gospeladalah misi untuk menyebarkan agama untuk perdamaian dan gloryyang berarti kejayaan atau kesejahteraan. Mengutip tujuan pertama bangsa Belanda, Portugis dan Inggris datang ke Indonesia karena logam emas, yang merupakan hasil tambang.

Pada tahun 1602 Pemerintah Belanda membentuk VOC. VOC mulai melakukan perdagangan dari hasil pertambangan. Pada tahun 1652 mulailah dilakukan penyelidikan berbagai ilmu oleh para ilmuwan dari Eropa. Pada tahun 1850 Pemerintah Hindia Belanda membentuk Dienst van het Mijnwezen (Mijnwezenn-Dinas Pertambangan) yang berkedudukan di Batavia untuk lebih mengoptimalkan penyelidikan geologi dan pertambangan menjadi lebih terfokus.

Perkembangan pertambangan di Indonesia, khususnya minyak, batu bara dan logam tidak bisa lepas dari sejarah masuknya bangsa barat yang melakukan pembukaan dan pendidikan dalam bidang pertambangan. Ilmu ini terus berkembang dengan dibukanya sekolah-sekolah bersamaan dengan kegiatan pertambangan yang dipimpin bangsa Belanda.

Hingga kini, fakultas dan jurusan yang berhubungan dengan pertambangan sudah banyak dibuka di berbagai universitas di Indonesia. Lapangan kerja pun dibuka luas pada berbagai sektor industri. Pembangunan dalam berbagai bidang pun terlaksana baik dijalankan pemerintah. Semua tidak bisa lepas dari manfaat hasil tambang.

Dalam menetapkan Hari Jadi Penambangan dan Energi, Menteri ESDM menerbitkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 1319 K/73/MEM/2006 tentang Tim Penyusunan Buku Sejarah Pertambangan dan Energi kemudian diperbaharui dengan Keputusan No. 0147 K/73/MEM/200R pada tanggal 14 Februari 2008.

Setelah tim melakukan kajian di sektor Pertambangan dan Energi, ditemukan beberapa hal penting, yaitu: pertama. 28 September 1945, kedua, 7 Mei 1949, ketiga, 22 Februari 1952, keempat, 14 Oktrober 1960, kelima, 2 Desember 1967, keenam, 27 Oktober 1945, ketujuh, 3 Oktober 1953, kedelapan, 5 Oktober 1945, kesembilan, 26 Oktober 1960 (peristiwa pada semua tanggal tersebut termuat dalam Buku Sejarah Pertambangan dan Energi).

Kemudian penetapan Hari Jadi Pertambangan dan Energi diputuskan dalam Rapat Pimpinan (Rapim) DESDM yang berlangsung pada tanggal 1 November 2007 di Badan Geologi Bandung. diikuti oleh para Pejabat Eselon I dan II DESDM dipimpin oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.

Berdasarkan hasil penetapan tersebut. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral menyampaikan surat kepada Presiden No. 1349/04/ME~LS/2008 tanggal 26 Pebruari 2008 mengusulkan Hari Jadi Pertambangan dan Energi untuk ditetapkan dalam Keputusan Presiden. Selanjutnya dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2008 tanggal 27 September 2008 ditetapkan sebagai Hari Jadi Pertambangan dan Energi adalah tanggal 28 September.

Seperti yang tertulis pada pasal 33 UUD ’45. Yang menyatakan bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara, dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Tidak bisa dipungkiri manfaat dari pertambangan di Indonesia telah mampu memenuhi kebutuhan energi listrik, BBM untuk sarana transportasi, perdagangan dan ekonomi serta pembangunan infrastruktur yang bisa dinikmati hingga hari ini. Dengan kata lain memang berorientasi untuk kesejahteraan rakyat Indonesia.

Jenis bahan tambang dan manfaatnya bagi kehidupan manusia

Berikut beberapa contoh bahan tambang yang penting untuk menunjang kehidupan manusia, pada khususnya di Indonesia.

1. Emas & Perak

Emas dan perak adalah unsur dalam bidang kimia. Merupakan logam mulia karena tidak berkarat dan tidak bereaksi dengan asam. Benar, jika emas & perak menjadi tolak ukur kekayaan seseorang, bangsa maupun Negara. Penerapan emas pada zaman dulu sebagai mata uang dan perhiasan. Bahkan mahkota raja-raja pun terbuat dari paduan bahan emas & perak. Hingga kini emas pun menjadi ladang investasi bagi sebagian orang, di semua Negara.

Potensi tambang emas terdapat hampir di semua belahan pulau-pulau di Indonesia. Emas terdapat di Sumatera, Kalimantan, Kepulauan Riau, Sulawesi, Jawa, Nusa Tenggara, Maluku & Papua. Perusahaan pertambangan yang mengeksploitasi cadangan emas di Indonesia antara lain: PT. Aneka Tambang (Antam) yang merupakan BUMN, PT. Freeport Indonesia & PT. Newmont Nusa Tenggara.

Pemanfaatan emas sangat banyak sekali, terutama sebagai perhiasan pastinya. Manfaat lain dari emas adalah untuk investasi, pada sambungan rangkaian elektronika membutuhkan terminal anti karat, pada industry kimia, dan pada bidang kesehatan.

Perak juga merupakan logam mulia yang juga tak kalah penting. Dalam keuangan/moneter perak diakui dunia. Perak juga digunakan dalam perhiasan dan dekorasi karena keindahannya. Selain itu pemanfaatan perak pada kehidupan manusia juga banyak sekali. Contoh pada terapannya perak digunakan pada reflektor panel tenaga surya, penyejuk udara, pemurnian air, kedokteran, fotografi, elektronika, biologi, dan berbagai industry di dunia.

Tentu menjadi sebuah alasan jika berharganya emas dan perak (serta perunggu) digunakan sebagai piala dan medali dalam setiap kompetisi.

Minyak Bumi & Gas Alam

http://blogs.ft.com
http://blogs.ft.com
Minyak bumi atau yang biasa disebut juga sebagai emas hitam, merupakan produk hasil dari penambangan sumur-sumur minyak di area tertentu pada kerak bumi. Pada lokasi penambangan minyak bumi, biasanya disertai dengan keluarnya gas alam. Kedua bahan tambang ini sangat bermanfaat sebagai sumber energi dan bahan bakar dalam terapannya di era dewasa ini.

Struktur kimia dari minyak bumi dan gas alam sangat heterogen, terdiri dari banyak rantai hidrokarbon. Karena itu minyak bumi dibawa ke tempat kilang minyak sehingga senyawa-senyawa hidrokarbon ini bisa dipisahkan dengan teknik distilasi dan proses kimia yang lain. Hasil penyulingan minyak inilah yang digunakan manusia untuk berbagai macam kebutuhan.

Beberapa produk dari hasil penyulingan minyak bumi contohnya LPG, gas butana, bensin, bahan bakar jet, minyak tanah, minyak bakar dan diesel. Sementara itu produk turunannya sangat banyak. Termasuk diantaranya aspal & Pelumas.

Untuk di Indonesia sendiri, minyak bumi digunakan sebagai bahan bakar minyak atau kita knal dengan nama BBM. Pemanfaatannya atau produk yang dihasilkan diantaranya adalah minyak tanah rumah tangga, Minyak tanah industry, Pertamax Racing, Pertamax, Pertamax Plus, Pertalite, Premium, Bio Premium, Bio Solar, Pertamina DEX, Solar transportasi, Solar industry, Minyak diesel, Minyak bakar.

Untuk gas alam, secara garis besar pemanfaatannya dibagi atas 3 kelompok, yaitu: Pertama gas alam sebagai bahan bakar, antara lain sebagai bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Gas/Uap, bahan bakar industri ringan, menengah dan berat, bahan bakar kendaraan bermotor (BBG/NGV), sebagai gas kota untuk kebutuhan rumah tangga hotel, restoran dan sebagainya.

Kedua, gas alam sebagai bahan baku, antara lain bahan baku pabrik pupuk, petrokimia, metanol, bahan baku plastik (LDPE = low density polyethylene, LLDPE = linear low density polyethylene, HDPE = high density polyethylen, PE= poly ethylene, PVC=poly vinyl chloride, C3 dan C4-nya untuk LPG, CO2-nya untuk soft drink, dry ice, pengawet makanan, hujan buatan, industri besi tuang, pengelasan dan bahan pemadam api ringan.

Ketiga, gas alam sebagai komoditas energi untuk ekspor, yakni Liquefied Natural Gas (LNG). Teknologi mutakhir juga telah dapat memanfaatkan gas alam untuk air conditioner (AC=penyejuk udara), seperti yang digunakan di bandara Bangkok, Thailand dan beberapa bangunan gedung perguruan tinggi di Australia.

Kekayaan gas alam sangat melimpah di Indonesia. Tersebar hampir di semua pulau di Indonesia. Baik yang sudah ter-eksploitasi maupun yang belum. Semoga kita bisa memanfaatkannya dengan baik di hari esok

Batu Bara

https://upload.wikimedia.org
https://upload.wikimedia.org
Batubara merupakan salah satu bahan bakar fosil. Pengertiannya adalah batuan sedimen yang dapat terbakar, yang terbentuk karena endapan organik, utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk melalui proses pembatubaraan. Unsur-unsur utama dari batu bara tersusun dari karbon, hidrogen dan oksigen.

Di Indonesia, endapan batu bara yang bernilai/mahal terdapat di cekungan Tersier, yang terletak di bagian barat Paparan Sunda (meliputi Pulau Sumatera dan Kalimantan), pada umumnya endapan batu bara ekonomis tersebut dapat dikelompokkan sebagai batu bara berumur sekitar 20 juta tahun yang lalu menurut pengukuran waktu geologi.

Batu bara ini terbentuk dari endapan gambut di iklim purba sekitar khatulistiwa. Beberapa di antaranya tegolong cembungan gambut yang terbentuk di atas muka air tanah rata-rata pada iklim basah sepanjang tahun. Dengan kata lain, cembungan gambut ini terbentuk pada kondisi di mana mineral-mineral anorganik yang terbawa air dapat masuk ke dalam sistem dan membentuk lapisan batu bara yang berkadar abu dan sulfur rendah dan menebal secara lokal.

Hal ini sangat umum dijumpai pada batu bara Miosen. Sebaliknya, endapan batu bara Eosen umumnya lebih tipis, berkadar abu dan sulfur tinggi. Kedua umur endapan batu bara ini terbentuk pada lingkungan lakustrin, dataran pantai atau delta, mirip dengan daerah pembentukan gambut yang terjadi saat ini di daerah timur Sumatera dan sebagian besar Kalimantan.

Kebutuhan industri akan batu bara diantaranya untuk PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap), industri pleburan baja, industry semen & aluminium, pabrik kertas, farmasi, produksi pupuk pertanian, produksi zat perwarna, produksi bahan plastik dll. Banyak sekali sektor industri membutuhkan batu bara untuk melakukan pembakaran sebagai sumber daya produksi yang hemat dan bernilai ekonomis.

Timah & Tembaga

https://aos.iacpublishinglabs.com
https://aos.iacpublishinglabs.com
Tembaga dan timah pasti tidak bisa lepas dari kehidupan kita setiap hari. Semua peralatan listrik dan elektronik yang kita gunakan mengandung tembaga dan timah. Perpaduan tembaga dan timah akan menjadi perunggu. Bisa dipastikan perunggu juga dibuat untuk piala dan medali pada Olimpiade.

Tembaga merupakan salah satu logam yang berperan sangat penting dalam sejarah umat manusia. Tembaga termasuk logam yang pertama kali ditambang. Tembaga telah digunakan sejak 10.000 tahun yang lalu. Sebuah kalung tembaga sudah ditemukan di Irak yang diperkirakan dibuat pada masa 9500 SM. Tembaga (Cuprum) memperoleh namanya dari bahasa Latin, Cyprium, yang berasal dari nama pulau Siprus di mana ia pertama kali dihasilkan. Cyprium kemudian disingkat menjadi Cuprum.

Tembaga berperan penting untuk peradaban manusia, terutama pada Zaman Perunggu (3000-1000 SM). Pada waktu itu tembaga dipadukan dengan timah menjadi perunggu. Perunggu kemudian diolah menjadi berbagai macam peralatan, senjata, koin, alat musik dan perhiasan.

Timah digunakan untuk melapisi baja, hingga didapatkan baja ringan tahan karat yang digunakan dalam infrastruktur bagunan. Bisa kita juga jumpai juga pada alat masak, sepeda & kendaraan bermotor menggunakan baja ringan. Timah juga digunakan sebagai pembungkus makanan, ya, aluminium foil dan kaleng merupakan produk hasil olahan timah.

Timah juga satu-satunya logam yang digunakan untuk menyambung rangkaian elektronika dengan solder. Ini mungkin yang sering kita ketahui dalam praktik kehidupan kita. Semua alat elektronika menggunakan timah dalam rangkaiannya.

Besi dan Baja

https://upload.wikimedia.org
https://upload.wikimedia.org
Besi dan baja sangat umum kita jumpai dalam kehidupan kita sehari-hari. Karena besi keberadaannya sangat melimpah. Di Indonesia, tambang besi bisa kita jumpai di Lampung, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan dan Jawa tengah.

Logam besi telah digunakan sejak zaman kuno, meskipun paduan tembaga, yang memiliki suhu leleh lebih rendah, digunakan lebih awal dalam sejarah manusia. besi murni relatif lunak, tetapi didapat dengan peleburan secara signifikan mengeras dan diperkuat dengan karbon dari proses peleburan. Dengan campuran tertentu dari karbon (antara 0,002% dan 2,1%) akan dihasilkan baja, yang mungkin sampai 1000 kali lebih keras dari besi murni. Logam besi mentah diproduksi, dimana bijih dikurangi,dan dicampur dengan kandungan karbon yang tinggi.

Perbaikan lebih lanjut dengan oksigen untuk mengurangi kadar karbon dengan proporsi yang benar dalam membuat baja. Baja dan paduan besi dibentuk dengan logam lain (alloy baja) yang menjadi logam industri yang paling umum karena memiliki sifat yang diinginkan.

Meskipun baja sebelumnya telah diproduksi selama ribuan tahun, penggunaannya besar-besaran terjadi ketika metode produksi yang lebih efisien ditemukan pada abad ke-17. Dengan penemuan prosesBessemer di pertengahan abad ke-19, baja menjadi material produksi massal dan membuat harga produksi lebih murah. Saat ini, baja merupakan salah satu material paling umum di dunia, dengan produksi lebih dari 1,3 miliar ton tiap tahunnya. Baja merupakan komponen utama pada bangunan, infrastruktur, kapal, mobil, mesin, perkakas, dan senjata. Baja modern secara umum diklasifikasikan berdasarkan kualitasnya oleh berbagai lembaga.

Sebelum diperkenalkannya metode produksi Bessmer dan berbagai teknik produksi modern lainnya, baja termasuk material yang mahal dan hanya digunakan ketika tidak ada material alternatif yang lebih murah, khususnya untuk bagian tajam dari pisau, alat pencukur, dan pedang, dan berbagai alat perkakas yang membutuhkan bagian yang keras dan tajam. Baja pada saat itu juga digunakan untuk pegas, termasuk pegas yang digunakan pada jam.

Dengan berkembangnya metode produksi yang lebih cepat dan ekonomis, baja menjadi lebih mudah didapat dan menjadi jauh lebih murah. Baja telah menggantikan penggunaan bongkah besi dalam berbagai hal. Pada abad 20 dengan ditemukannya plastik, penggunaan baja untuk beberapa aplikasi dapat tergantikan, dikarenakan plastik lebih murah dan lebih ringan. Fiber karbon juga menggantikan baja untuk berbagai aplikasi yang lebih memprioritaskan berat yang ringan daripada harga ekonomis, seperti pada pesawat terbang, peralatan olahraga dan kendaraan mewah.

Senyawa besi "bioanorganik" (yaitu senyawa besi yang digunakan dalam biologi) yang paling banyak diketahui adalah protein heme: contohnya: hemoglobin, myoglobin, dan sitokrom P450. Senyawa-senyawa ini dapat melakukan transportasi gas, membuat enzim, dan digunakan dalam transfer elektron. Karena fungsinya dalam bidang biologi & kesehatan, besi digunakan sebagai suplemen juga untuk asupan pada bayi.

Mineral

https://1.bp.blogspot.com
https://1.bp.blogspot.com
Mineral adalah suatu unsur atau senyawa yang dalam keadaan normalnya memiliki unsur kristal dan terbentuk dari hasil proses geologi. Mineral memiliki bentuk teratur berupa kristal dan terbentuk secara alami. Mineral memiliki struktur bentuk dan warna beragam. Karena keindahannya beberapa mineral dikategorikan sebagai batu mulia dan bisa memiliki harga yang sangat mahal.

Garam merupakan mineral yang selalu kita jumpai setiap hari. Mineral memang memiliki manfaat penting bagi kesehatan. Karena itu kita juga mengkonsumsi mineral dalam asupan makanan. Kaca di rumah kita merupakan bentukan dari mineral silica kuarsa.

Beberapa batu permata yang diperdagangkan merupakan contoh mineral. Keindahan batu permata yang biasa kita kenal diantaranya Zamrud, Opal, Ruby, Phyrus, Giok, Quartz, Agate, Amethyst, dll. Warna dan kilau serta pendispersian cahaya dari batu-batu ini yang membuatnya tampak indah.

Berlian adalah intan yeng telah dipotong dan diasah untuk perhiasan. Selain itu intan juga sangat keras, bisa dimanfaatkan untuk mata bor dan alat potong bagi Kristal. Tambang intan terbesar ada di Afrika tengah dan selatan. Di Negara laian seperti Kanada, Rusia, Brazil dan Australia pun menjadikan intan sebagai bahan tambang yang sangat penting.

Demam batu akik yang terjadi di Indonesia juga membuka perburuan tambang baru untuk berbagai jenis batu mineral di Indonesia.   

Membuka wawasan dan bijak dalam memandang alam menjadikan manusia lebih bernilai

https://cdn.shopify.com
https://cdn.shopify.com
Kata “ilmu” dan “alam” memiliki asal akar kata yang sama dalam bahasa Arab “Ilm”. Karena itu segala sesuatu yang mengandung ilmu, berkaitan dengan alam. Kekayaan alam negeri kita sangat melimpah, tentu kita harus memiliki ilmu untuk mengolahnya untuk menunjang kehidupan kita pribadi maupun kehidupan masyarakat dimana kita berada.

Pertambangan & Energi merupakan lsesuatu yang vital bagi seluruh bangsa untuk mempertahankan kehidupan. Sebagai bangsa yang beradab kita diwajibkan untuk saling bekerja sama untuk satu tujuan untuk kepentingan bersama. Tentunya kita harus belajar dan mengaplikasikan ilmu yang kita miliki untuk kita dan masyarakat di sekitar kita.

Pengelolaan sumber daya alam yang tepat mampu memajukan peradaban suatu bangsa. Terbukti dari beberapa Negara yang maju saat ini telah mampu dengan bijak mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam dengan tepat sasaran. Mari kita hargai tiap hal positif dan yang membangun di sekitar kita.

Salam, semoga bermanfaat..!

Sumber referensi:

https://en.wikipedia.org/

http://esdm.go.id/

http://ptfi.co.id/id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun