Mohon tunggu...
HenrY Pr
HenrY Pr Mohon Tunggu... Insinyur - Telecommunication Engineer

Bali - Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Semut Kecil

16 Oktober 2016   10:03 Diperbarui: 16 Oktober 2016   10:07 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Senja pun mulai meredupkan mata

Tikus-tikus mulai merakusi ladang-ladang petani

Ulat-ulat belajar diam menjadi kepompong

Lebah-lebah telah menggugurkan bunga menjadi buah

Semut kecil tetap berjalan

Sang waktupun bertanya pada Semut kecil

Apa yang kau lakukan, wahai Semut kecil?

Dalam diam semut kecil menjawab,

Aku menjalani hari untuk tulus mengabdi

Mempersembahkan upeti pada Sang ratu

Semut kecil tetap berjalan

Kembali ke lembah kesunyian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun