Mohon tunggu...
Denok Lelyana Cahyani
Denok Lelyana Cahyani Mohon Tunggu... -

never say never..

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Manajemen Strategi Pendidikan Anak Usia Dini

4 Juni 2014   04:58 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:44 1131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu peningkatan dan pengembangan kualitas pendidikan anak usia dini tergantung pada sumber daya manusia. Pendidikan anak usia dini ini harus menjadi prioritas utama dengan cara merancang dan menyusunnya secara matang supaya pendidikan tersebut dapat berjalan dengan maksimal. Kepengurusan akan rencana tersebut disebut sebagai kegiatan manajemen. Istilah manajemen pada PAUD berarti adanya pengelolaan, pengaturan atau penataan pada lembaga PAUD tersebut. Dalam memanajemen harus dilakukan secra sistematis yangmana didalamnya terdiri dari adanya perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan tentunya pengawasan. Keempat hal tersebut merupakan kunci bagaimana PAUD nantinya dijalankan.

Adanya manajemen akan membuat pelaksanaan pendidikan lebih terarah dan juga diharapkan pendidikan anak usia dini dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang direncanakan. Dalam manajemen pendidikan anak usia dini, terdapat model manajemen yang digunakan, yaitu:
1.    Pengelolaan PAUD mengacu pada terlalu seringnya dalam bidang seni daripada ilmunya.
2.    Penggunaan manajemen “gotong royong”, maksudnya adalah bahwa semua sektor (dalam hal ini orang) melakukan semua pekerjaan. Tidak hanya pembagian tugas yang jelas.
3.    Manajemen dengan menggunakan gaya tukang cukur, maksudnya adalah bahwa orang yang melakukan semua pekerjaan, mulai dari membuka kios, menyapu, memotong rambut, menutup kios, hingga menajemen keuangan.
4.    Budaya “sungkan” atau segan pada organisasi, maksudnya adalah bahwa segan jika menegur kesalahan teman dan marah jika ditegur teman kerjanya.

Manajemen pendidikan memiliki arti mengelola pendidikan. Mengelola suatu pendidikan bukanlah mengelola sebuah tempat usaha barang, melainkan mengelola sumber daya manusia yang memiliki keunikan-keunikan masing-masing. Untuk itu,dibutuhkan cara yang tepat dalam mengatur segala permasalahan manejemen pendidikan anak usia dini (PAUD). Oleh karena itu  harus mencari model yang paling tepat agar PAUD bisa berkembang dengan baik.

Dalam memanajemen uatu lembaga pendidikan terdapat empat komponen yang menjadi titik fokus perhatian, yang diantaranya sebagai berikut:
1.    Pengelolaan tenaga pendidikan dan tenaga kependidikan
Tenaga pendidik dan kependidikan merupakan hal yang penting dalam pelaksaany suatu pendidikan. Oleh karena itu harus ada ketentuan dalam perekruitan tenaga-tenaga tersebut dengan memperhatikan latar belakang pendidikan dan kemampuan yang sekiranya sesuai dengan kemampuan masing-masing orang.
2.    Pengelolaan peserta didik.
Peserta didik adalah objek dari suatu pendidikan, sehingga perlu dipikirkan mau dibawa kemana peserta didik, mau diajar yang seperti apa dan sebagainya.
3.    Manajemen sarana prasarana.
Sarana dan prasarana merupakan seperangkat perlengkapan sebagai pendukung dalam  penyelenggaraan kegiatan pendidikan, pengasuhan, dan perlindungan. Pengadaan sarana dan prasarana perlu disesuaikan dengan jumlah anak, kondisi sosial, budaya, dan jenis layanan PAUD.
4.    Manajemen keuangan
Keuangan berarti ada kegiata pembiayaan. Dalam pembiayaan meliputi jenis, sumber, dan pemanfaatan, serta pengawasan dan pertanggung jawaban dalam penyelenggaraan dan pengembangan lembaga PAUD yang dikelola secara baik dan transparan. Ada 3 jenis biaya yaitu Biaya investasi, dipergunakan untuk pengadaan sarana prasarana, pengembangan SDM, dan modal kerja tetap; Biaya operasional, digunakan untuk gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta tunjangan yang melekat, bahan atau peralatan pendidikan habis pakai dan biaya operasional pendidikan tak langsung; Biaya personal, meliputi biaya pendidikan yang dikeluarkan oleh peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun