Sebagai anak yang lahir dan besar dari kalangan Nahdliyyin, sudah tak asing lagi dengan puisi Ya Lal Wathon ciptaan KH Wahab Hasbullah. Lagu kebangsaan bernafaskan Islam ini lahir sekitar tahun  tahun 1916 sebagai semboyan organisasi Nahdlatul Wathan.
Jika merunut sejarah, Nahdlatul Wathan ini adalah salah satu sekolah yang Kiai Wahab rintis dimana salah satu ajarannya adalah tentang kebangsaan sesuai namanya yang berarti "Kebangkitan Negeri".
Menariknya, puisi tersebut selalu para murid Kiai Wahab nyanyikan sebelum memulai pelajaran. Nah, berbicara tentang mencintai Indonesia pada masa kini, korelasi dari syair tersebut sangat kuat.
Kebangkitan Negeri ini, tentu menjadi harapan dan sudah ditunggu - tunggu oleh seluruh insan masyarakat di Republik Indonesia ini. seperti kutipan syair Ya Lal Wathon.
Pusaka hati wahai tanah airku / Cintamu dalam imanku / Jangan halangkan nasibmu
Bangkitlah hai bangsaku / Pusaka hati wahai tanah airku / Cintamu dalam imanku
Jangan halangkan nasibmu / Bangkitlah hai bangsaku //
Bangkitlah hai bangsaku, bangkit dari keterpurukan badai covid - 19 yang sudah berjalan 2 tahun lebih ini juga menjadi bagian dari perjuangan rakyat Indonesia. Bahkan dari kalangan Nahdliyyin sebagai bentuk rasa cinta pada negeri dengan memberikan sumbangan pemikiran dan hasil penelitian dengan cara ngaji budaya lokal.
Hal ini diperkuat dengan pernyataan dari  Ketua PERGUNU Jabar, H. Saepulloh, M.Pd hingga saat ini dan sampai kapan pun tidak ada sedikipun rasa jemu untuk tetap mencintai Indonesia. Dan, rasa cinta tanah air itu bisa ditunjukan dengan melakukan resolusi jihad kesehatan.
"Ngaji budaya lokal untuk hadapi covid-19 dan tingkatkan ekonomi masyarakat menengah ke bawah" tegas Gus Saepulloh, panggilan akrab Ketua PERGUNU JABAR.
Melalui  LPPT (Lembaga Pengembangan Pengobatan Tradisional) yang sejak Oktober 2021 berubah menjadi LKP3T (Lembaga Kesehatan, Pengembangan, Penerapan, Pengobatan Tradisional) Pergunu Jabar, Ngaji budaya lokal untuk hadapi covid-19 diturunkan menjadi karya nyata berupa Jamu AVC.
Bagi masyarakat Indoensia, jamu sudah dikenal sejak lama bahkan racikan tanaman rimpang berkhasiat ini mampu memperkuat imun tubuh bahan nya pun tersedia di alam Indonesia.
Dengan mengektraksi sejumlah rimpang tanaman obat yang bangak tumbuh di Indonesia, setidaknya menjadi salah satu solusi untuk memperkuat imun tubuh. Saat imun tubuh kuat harapannya serangan varian baru covid -19 atau virus lainnya tak lagi ganas saat menyerang.
Menurut ketua LKP3T (Lembaga Kesehatan, Pengembangan, Penerapan, Pengobatan Tradisional) Pergunu Jabar, Asep Rukmana minum jamu 'bahan murni alami' yang benar dan tepat, bisa sama efektifnya dengan obat kimia yang sudah memenuhi standar medis, bahkan mungkin dalam kasus tertentu lebih efektif minum jamu.
Menurutnya, semua standar medis yang ada sebelumnya belajar dari alam, tidak salah untuk kembali kepada alam. alam yang mana ? tentu saja alam Indonesia yang telah menyediakan tanaman obat yang sangat lengkap dan ini sejalan ngaji budaya lokal untuk hadapi covid-19.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H