Mohon tunggu...
denny suryadharma
denny suryadharma Mohon Tunggu... Freelancer - penjelajah rasa, merangkum dalam kata bermakna untuk dikabarkan pada dunia

lahir di bandung, suka dengan dunia kuliner, traveling dan menulis lepas.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mimisan Membawa Berkah

2 Oktober 2018   22:28 Diperbarui: 2 Oktober 2018   22:40 851
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mimisan atau pendarahan hidung (epitaksis dalam istilah medis), meski jarang menandakan sesuatu namun dalam kasus tertentu jika dibiarkan ternyata dapat mengancam kehidupan juga loh. keluarnya darah dari hidung emang bisa bikin panik apalagi kalo kejadiannya di dalam pesawat yang lagi terbang diatas ketinggian 10 ribu kaki, dan itu saya alami sendiri hehehe.

Mendapatkan nomor bangku D 22, dan itu ternyata di baris paling belakang dari maskapai Nam Air yang akan membawa kami kembali ke Kota Bandung setelah beraktivitas selama 3 hari penuh di Kota Malang. Setelah agak bersusah payah menuju kursi sesuai dengan tiket pesawat (karena badan tidak lagi slim hehehe) akhirnya bisa duduk dengan tenang dan menunggu take off. 

Meski sedikit tergangu dengan suara bising dan udara dalam kabin yang cukup panas, namun berselang beberapa saat pesawatpun take off dengan mulus dan sesuai dengan aturan keselamatan lampu dalam kabin pun mulai dipadamkan.

Tidak berselang lama lampu dalam kabinpun kembali menyala dan 3 orang kru pramugari membagikan makanan kecil berupa air dan roti, dan peristiwa heboh itupun terjadi. (moga moga ga ngalim lagi, amiin)

dokpri
dokpri
Hidung Mengeluarkan Darah Segar

Sesaat setelah menerinma snack, dari dalam hidung seperti ada yang menetes dan membasahi baju, reflex tangan ini menyekanya dan saat diperhatikan, panas dingin dong aku, karena ada darah segar di kertas tissue dalam tangan. Seketika itu keringat dingin keluar dan badan lemes. Rekan rekan satu deret bangku pun sempet khawatir (kita berangkat satu rombongan besar), tisu di tangan sudah penuh oleh darah segar. 

Entah siapa yang menekan panel bantuan diatas kursi yang jelas salah seorang pramugari bergerak cepat menghampiri dan memberikan pertolongan pertama. Wajah manisnya nampak tegang namun tetap berusaha tersenyum, berusaha memberikan ketenang. "Jangan panik pa, sebentar saya ambilkan tissue" ucapnya dengan berusaha ramah meski intonasinya agak bergetar tangan halusnya bergerak cepat dan taktis. Langkahnya ringan bergerak mencari tissue tambahan.

Meski hanya beberapa menit namun hampir satu box kecil tissue habis untuk menampung cucuran darah dari hidung, karena sempat tertelah bikin perut merasa mual dan pusing. Mungkin hampir 10 menit berlangsung "drama" mimisan ini, dan saya mendapatkan perhatian lebih dari pramugari tersebut (yang tidak mau disebutkan namanya). 

Setelah darah berhenti mengalir, bidarari eh pramugari ini nampak bisa bernafas dengan lega. sebelum kembali ke tempat duduknya,di bagian ekor pesawat dia menawarkan air hangat. "jika ada yang bisa saya bantu lagi, saya ada dibelakang dekat bapak" ucapnya sambil berlalu menuju tempat duduknya sambil berjaga jaga jika aku atau penumpang lainnya ada yang memerlukan bantuan. 

Namun hingga pesawat mendarat di Bandung, tidak ada kejadian heboh lainnya. sambil menunggu turun dari pesawat saya pun sempat berbincang dan bertukar nomor telpon. Saling menyapa dan bertukar kabar, karena peristiwa seperti ini sama sama baru kami alami Hehehe.

Tergangunya Tuba Eustachius

Sejak peristiwa itu penasaran dong, apa sih yang jadi penyebab mimisan di dalam pesawat ini. dan dari berbagai sumber informasi yang berhasil di himpun ternyata ini penyebabnya dan cara mengatasinya persis seperti yang dilakukan oleh sang bidadari eh pramugari dari maskapai nam air tersebut hehehe.

Satu diantara penyebab timbulnya mimisan didalam pesawat ini adalah tergangunya tuba eustachius karena adanya perubahan tekanan udara di dalam kabin pesawat. Tuba eustachius ini adalah saluran yang menghubungkan antara telinga bagian dalam dengan rongga dibelakang hidung dan juga bagian atas tenggorokan. 

Dimana saat udara dari tenggorokan dan hidung tidak bisa keluar masuk dengan bebas, akibatnya pembuluh darang di hidung pecah dan terjadi epitaksis. Selain itu juga bisa membuat telinga sakit. saat itu aku kondisi badan juga sedang menjelang flu karena daya tahan menurun setelah beraktivitas selam 3 hari penuh. Dan kebayang kan saat terbang diatas 10 ribu kaki, hidung mimisan dan perut mual tentu akan sangat tidak nyaman sekali.

Cara Menghentikan Mimisan

Untuk mengatasi mimisan yang terjadi ini bisa dilakukan dengan langkah sebagai berikut, pertama  duduk dengan tegak dan posisi kepala menunduk. Hal ini bertujuan untuk menurunkan vaskuler, sehingga darah di dalam faring lebih mudah membeku dan menghentikan pendarahan.

Selain itu bisa dilakukan penekanan baik oleh sendiri, atau orang lain (apalagi kalo orangnya cantik kaya bidadari eh pramugari hehehe) pada bagian cuping hidung atau lubang hidung yang keluar darah dengan menggunakan jari atau alat bantu lain seperti tampon hidung (pita kasa, spon hidung) selama beberapa menit hingga darah berhenti mengalir.

Namun apabila cara cara tersebut tidak membuahkan hasil (keluar darah lebih dari 30 menit) ada baiknya untuk mendapatkan pertolongan medis dengan lebih serius dan menemui dokter untuk mengetahui mungkin ada sebab lain dari mimisan ini.

Pengalaman tentu menjadi pelajaran yang berharga, termasuk mimisan dalam pesawat ini. karena aktivitas saya yang kadang harus bepergian menggunakan pesawat tentu menggali dan belajar harus terus dilakukan jika terjadi keadaan darurat. Dan tentunya akan hikmah dibalik itu semua seperti perkenalan dengan sang pramugari Nam Air, terimakasih atas respon cepatnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun