Mohon tunggu...
denny suryadharma
denny suryadharma Mohon Tunggu... Freelancer - penjelajah rasa, merangkum dalam kata bermakna untuk dikabarkan pada dunia

lahir di bandung, suka dengan dunia kuliner, traveling dan menulis lepas.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Ikan Kembung Perempuan alias Si Ikan Peda

9 April 2018   22:02 Diperbarui: 9 April 2018   22:36 3109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ikan hasil pengolahan dengan cara fermentasi dan penggaraman ini biasanya dibuat dari ikan kembung perempuan (Rasterliger Neglectus) yang termasuk suku scrombidae. Hidup disekitar laut dangkal kawasan asia dan Melanesia.

Jika musim ikan sedang bagus, dan tangkapan nelayan melimpah maka untuk meningkatkan nilai jualnya maka ikan ini dibuat menjadi ikan asin peda.

Ikan peda ini dikenal ada dua jenis yaitu peda merah dan putih. Perbedaannya terletak pada kadar lemak ikan. Dimana pada ikan peda merah dibuat dari ikan kembung dengan kadar lemak tinggi dan tidak disiangi, sedangkan ikan peda putih berasal dari jenis ikan kembung dengan kadar lemak rendah dan disiangi.

Ikan kembung yang akan dibuat ikan peda pun harus dari ikan yang dalam kondisi baik (bukan ikan busuk) dan dilakukan fermentasi yang baik. karena meski bahan baku ikannya baik namun jika proses fermentasinya kurang baik maka hasilnyapun menjadi kurang baik pula.

Ciri ciri ikan peda yang baik diantaranya adalah ikan lebih asin, berwarna lebih pucat, memiliki wangi yang enak, dan kulit serta dagingnya lebih kesat.

Jadi tidak ada salahnya, saat akan mengkonsumsi ikan peda ini kita bisa pilih pilih dulu ikannya, mana yang masih baik dan mana yang kurang baik. agar saat terhidang nanti bisa mendapatkan rasa yang maksimal dan tetap sehat untuk bisa terus menjelajahi rasa kuliner Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun