Listrik semua orang pasti membutuhkan listrik. Bukan hal yang aneh lagi jika ada yang mengatakan listrik sebagai "Life blood", Karena hampir semua peralatan menggunakan listrik . Dalam penyaluran tenaga listrik ke masyrakat PLN selaku perusahaan yang melayani kebutuhan listrik harus mampu menyediakan pelayanan yang sepadan dengan tututan masyarakat yang semakin besar.
Sesuai dengan Standart Operation Procedure yang ada, PLN menggunakan KWH meter sebagai alat penyalur dan penghitung tenaga listrik. Dengan menggunakan meter tersebut maka PLN dapat menghitung kebutuhan listrik dan melakukan pengawasan tenaga listrik. Saat pemasangan listrik baru biasanya petugas akan menanyakan terlebih dahulu daya yang ingin dipasangkan. Daya tersebut menentukan tarif yang akan dikenakan terhadap konsumen. Tarif tersebut diantaranya 450 VA, 900 VA, 1300 VA dan seterusnya. Namun PLN juga akan melakukan survey ke lapangan agar bisa menentukan tarif yang tepat bagi pelanggan tersebut agar tidak terjadi kerugian dikemudian hari.
KWH meter 1 phasa
Saat pemasangan KWH meter tersebut akan dilengkapi dengan MCB ( Mini Circuit Breaker ). MCB ini berfungsi sebagai pembatas aliran tenaga listrik dari kabel pusat menuju ke instalasi listrik yang tentunya melewati KWH meter terlebih dahulu. Besaran atau kekuatan dari MCB itu ditentukan dengan tarif yang dipilih oleh pelangan saat melakukan registrasi pemasangan. Tarif daya yang bisa dipilih seperti tercantum di atas. Mcb juga berfungsi sebagai pengaman pelanggan agar tidak terjadi kebakaran.
Konsleting listrik bisa juga disebabkan juga oleh pemakaian peralatan listrik yang bisa melebihi daya pemakaian sehingga menyebabkan mcb sebagai pembatas menjadi panas dan terjadi percikan bunga api. Apabila mcb tersebut dipasang sesuai dengan daya yang tepat maka mcb tersebut akan mati secara otomatis dan resiko kebakaranpun bisa dihindari. Namun apabila mcb yang dipasang tidak standart atau tidak sesuai dengan stadart PLN bisa terjadi hal yang tidak diinginkan.
Untuk menghindari hal - hal yang tidak diinginkan ada beberapa cara yang bisa dilakukan :
1. Hindari pemakaian berlebihan peralatan listrik, gunakanlah peralatan listrik yang dibutuhkan saja jangan menggunakan secara berlebihan. Karena peralatan listrik yang berlebihan juga akan meyebabkan tagihan listrik di rumah bisa membengkak. Perhitungkan lagi dalam menyalakan peralatan listrik.
2. Jangan menggunakan stekker kabel yang ditumpuk - tumpuk karena dapat menyebabkan stekker menjadi panas dan terjadi percikan api yang dapat memicu kebakaran. Karena perubahan energi menjadi energi yang digunakan untuk menjalankan perlatan listrik tersebut pasti akan menimbulkan panas. Kemudian panas yang berlebihan itu akan membuat stekker meleleh karena panas dan terjadi hubungan singkat arus listrik.
3. Jangan mengganti sendiri mcb di meter, hubungi petugas PLN terdekat untuk melakukan penggantian mcb apabila mcb yang digunakan rusak. Selain kebakaran atau bahaya lain mengganti sendiri dapat menjadi perbuatan illegal yang melanggar peraturan dan akan dikenai denda sesuai dengan aturan yang berlaku.
4. Jangan membuka kwh meter karena selain membahayakan akan dikenakan juga denda oleh petugas PLN dengan tuduhan pencurian listrik dan mebuka segel sendiri tanpa ada perizinan terlebih dahulu. Hubungi petugas PLN terdekat apabila terjadi kerusakan pada KWh meter.
5. Gunakanlah listrik dengan bijak matikan yang tidak perlu dan hemat listrik dengan menghemat listrik selain untuk menghemat biaya juga dapat menghidarkan diri dari bahaya yang bisa ditimbulkan listrik.
Demikian tulisan ini semoga bisa bermanfaat.
Gunakanlah lisrik sesuai kebutuhan yang ada untuk menghindari kerugian harta maupun kerugian lainnya.
"Listrik Untuk Kehidupan Yang Lebih Baik".
Terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H