Mohon tunggu...
DENNY PUSPO PRASTYO
DENNY PUSPO PRASTYO Mohon Tunggu... Guru - Penulis merupakan guru bahasa dan sastra Indonesia

Penulis menyukai hiburan, kalimat sufi, dan berkesenian

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Penglaris Kampung Sawit

4 Oktober 2023   14:42 Diperbarui: 4 Oktober 2023   14:49 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Nganu Pak RT... Mbah Wali sudah kembali, ini saya mau ke sana minta penglaris." Teriak Solikin sambil jalan tergopoh-gopoh.

"Wahh.... Ya Allah para wargaku kok semakin menggelisahkan, tolonglah hamba untuk mengatasi masalah ini." Gumam Pak RT dalam hati.

            Berita kehadiran Mbah Wali tersebar begitu cepat. Banyak warga yang datang berbondong-bondong untuk minta penglaris, obat penyakit, atau mendatangkan jodoh. Penampilan Mbah Wali masih misterius sebab setiap memberikan jampi-jampi syarat praktiknya. Beliau hanya memberikan lewat lobang dinding gubuknya. Pernah sempat ada yang berhasil mengintipnya. Katanya beliau memakai sarung hitam dan baju berwarna putih tapi wajahnya tidak terlihat jelas seperti apa paras wajahnya.

            Gubuk Mbah Wali yang semakin ramai pengunjung membuat Pak RT semakin gelisah dan akhirnya memutuskan mendatangi lokasi Mbah Wali. Sesampainya di tempat kejadian. Pak RT semakin heran sebab ada warganya bernama Saipul di tempat itu. Saipul adalah orang yang sholeh merupakan imam sholat jamaah di masjid kampung Sawit.

"Pul saipul, ngapain kamu disini?" Tanya Pak RT menepuk pundak Saipul.

"Loh.. kok ada pak RT, saya di sini cuma tertarik dengan keramaian ini. Ada rahasia apa sehingga bisa ramai begini. Saya juga ingin sowan ke beliau Mbah Wali. Apakah beliau ini Mbah Wali adalah waliyullah kekasihnya Allah." Ungkap Saipul pada Pak RT.

"Ya sudah kalau begitu Ayo kita langsung nerobos kerumunan orang." Ajakan Pak RT pada Saipul.

            Saat berhasil menerobos kerumunan dan sampai depan pintu, Pak RT pun menggedok pintu dan berkata:

"Assalamualaikum, Saya Pak RT kampung sawit ingin bertemu dengan Mbah, bisa tolong dibukakan pintunya." Ucap Pak RT.

            Pintu gubuk pun dibuka dan pertama kalinya sosok Mbah Wali terlihat jelas. Dan benar sekali, Beliau memakai sarung hitam, baju putih, dan memakai peci. Namun wajahnya masih belum diketahui sebab masih tertutup masker. Pak RT yang semakin penasaran akhirnya bertanya pada Mbah Wali, siapa dia sebenarnya dan asalnya darimana.

"Mbah Wali, mohon maaf sebenarnya Mbah ini asal usulnya darimana, dan yang saya ketahui Wali Allah itu ada yang wali kutub, wali abdal, dan wali malmatiyah. Terus Mbah Wali ini tergolong wali yang mana?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun