Pagi ini masih mendung,
    Televisi buntut itu melaporkan
   Berita     beragam        rupa
     Tak sejalan dengan ketenangan
   Dalam  diriku
 Mata  dan  indera  pendengarku
   Di rusak oleh citra penguasa
    Agama jadi senjata politik!
       Ujaran kebencian
        Tak kenal malu!
Hoax menjadi Raja dan lebih dipuja-puja!
Kepercayaan akan Ketuhanan dibanding-bandingkan!
Kemunafikan di pertontonkan
Fakta dan kebenaran dikambing hitamkan Yang lurus  ... di buat bengkok
Yang benar di kenai pasal
Yang salah dilindungi demi kemanusiaan
Eiiiish ... bukan Â
               Sengaja
        Tidak sengaja
    Apa bedanya
Bingung ...
Semua mengklaim diri Benar!
Mengaku suci lakunya dengan dada membusung
Menepuk dada memamerkan kebodohan
Mengumbar steatmen kata kritik tanpa lakon
Seolah paham segalah hal dalam lisan
Semua itu tentu menyiksaku!
Meratapi Negeri Majuku dirusak
Mereka yang bernama
          Kepentingan
             Kekuasaan
                Jabatan
DM.
Puisi ini ditulis di Bima NTB tanggal 13 April 2019
Sambil nontonTv dan menikmati secangkir kopiÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H