Â
    Kamu masih?
  Aku menengok senja.
 Kamu apa kabar?
Aku dicium aroma pantai
  Kamu masih  ( @ )
  Aku masih !
Dalam ingatku dengan coretan akal
Kaki-kaki kereta kita yang nakal
  Berbaur dengan laut dangkal
  Mulut terpingkal-pingkal
     Namun hati bertanya,
         Emosi mencekal
        Apa ini rasa yang disebut cinta?
      Kita bingung, cinta membuatku renta
    Selama ini bertalu dalam irama penta
  Ah, aku ini sendiri
Padahal ada kamu
 Kamu yang tak pernah pasti dalam
   Pendirian hati.
     Aku yang berdiri dengan rasa
      Namun malu dalam kalbu berkuasa.
      Aku memang mencinta
     Karena dirimu menarik puisi puisi ini
     Mengecoh raga irama kata raqawi
     Aku jatuh tersungkur di pasir pertiwi
     Memeluk cintaku sendiri
      Benar benar aku tak berarti.
        Sebab... aku hanya pengagum
         Bukan  pemilik hati
         Hanya menggengam rasa
         Bukan empunya cinta
DM
SIKUMANA, 250620
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H