terbang di pusaran angin perpecahan.
Organisasinya, seperti cermin pecah berkeping,
murid-muridnya seperti obor di malam kelam,
bercahaya, tapi saling menghanguskan.
Banyak berkata, 'Satukan mereka, wahai Guru!
Indonesia perlu mereka saling rangkul, bukan saling pukul.
Tapi Tjokro hanya tersenyum,
karena ia tahu,
angin tak bisa dipaksa berembus satu arah,
dan burung-burung itu,
Bung Karno, Muso, Kartosuwiryo,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!