Andrea, yang memandang dunia Miranda dengan sinis, tidak pernah membayangkan. Pekerjaan sebagai asisten Miranda ternyata mengatur jadwal yang mustahil, menangani panggilan telepon di tengah malam, hingga mencari manuskrip Harry Potter yang belum diterbitkan.
Miranda, dengan suaranya yang rendah dan tegas, menuntut segalanya tanpa sedikit pun penghargaan. "Itu semua harus berhasil," katanya singkat. Tetapi setiap kata membawa tekanan yang luar biasa.
Di tengah rasa frustrasi, Andrea perlahan mulai berubah. Nigel, direktur mode Runway, membantunya memahami bahwa untuk bertahan, ia harus bermain sesuai aturan Miranda.
Andrea mengganti cardigannya dengan gaun Chanel, sepatu datarnya dengan stiletto Jimmy Choo. Transformasi ini membuatnya lebih diterima, tetapi juga menjauhkan dia dari dirinya sendiri.
Teman-temannya merasa Andrea bukan lagi Andrea yang mereka kenal. Bahkan Nate, kekasihnya, mulai mempertanyakan apakah pekerjaan itu layak mengorbankan hubungan mereka.
Namun, Andrea mulai memahami sisi lain dari Miranda. Di balik dinginnya, Miranda adalah seorang wanita yang berjuang di dunia yang menuntut kesempurnaan tanpa ampun.
Miranda tidak hanya memimpin Runway; ia adalah Runway. Keputusannya melibatkan tekanan luar biasa, dan ia tidak pernah diizinkan untuk gagal.
Andrea melihat sekilas kelembutan dalam Miranda saat rumah tangga Miranda mulai runtuh. Di balik keangkuhannya, ada kesepian yang dalam.
Ambisi Miranda, yang awalnya tampak tanpa cela, memiliki harga. Hubungannya dengan suaminya hancur, dan ia terus mempertahankan reputasinya dengan mengorbankan apa pun, termasuk perasaannya.
Miranda adalah contoh dari seseorang yang "berhasil," tetapi dengan kehilangan bagian penting dari dirinya sendiri. Andrea melihat apa yang bisa terjadi jika ia terus berjalan di jalan ini.
-000-