dan membekukan air danau.
Salman melangkah, pelan dan mendalam,
sepatu kulitnya, yang mahal, berirama di jalan setapak taman.
Mantel wol hitamnya,
sangat hangat,
mendekap badan,
menambah nyaman hidupnya.
Lihatlah matanya,
mata seorang pengelana,
selalu haus,
mencari cerita yang tak pernah dikisahkan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!