Mohon tunggu...
Denny_JA Fanpage
Denny_JA Fanpage Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Satu Pena

Kumpulan Catatan Denny JA

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mengapa Golput Rata-Rata di 7 Provinsi Terbesar Meningkat

4 Desember 2024   17:42 Diperbarui: 4 Desember 2024   17:42 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MENGAPA GOLPUT RATA-RATA DI 7 PROVINSI TERBESAR MENINGKAT?

- Analisa Setelah Data Quick Count 100 Persen

Oleh LSI Denny JA

"Meningginya golput adalah tanda bahwa demokrasi kita terluka; ia adalah suara bisu dari mereka yang memilih untuk tidak berharap, tidak percaya, dan tidak lagi melihat pemilu sebagai cahaya di ujung lorong."

Kutipan inilah yang teringat ketika melihat data. Rata-rata golput di 7 provinsi terbesar Indonesia pada Pilkada 2024 lebih besar dibandingkan pada Pilkada 2019.

Angka rata-rata golput di 7 provinsi terbesar di Indonesia pada Pilkada 2024 sebesar 37,63%. Ini rata-rata golput di Sumatra Utara, Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.

Jika dibandingkan dengan pemilihan gubernur di 7 provinsi yang sama sebelumnya (Pilkada 2019) sebesar 31,40 persen. Ini berarti terdapat kenaikan 6,23%.

Mengapa terjadi kenaikan golput dalam pilkada di 7 provinsi terbesar itu? Apa efek meningkatnya golput terhadap kualitas demokrasi? Ini salah satu temuan ketika Quick Count LSI Denny JA atas 7 provinsi terbesar itu sudah mencapai 100 persen.

Sebelum menjawab pertanyaan ini, dipaparkan dulu hasil akhir Quick Count 100 persen dan alasan mengapa cagub tertentu menang di provinsinya.

-000-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun