Pencarian makna dan kebaikan bukanlah hasil dari doktrin agama semata, tetapi kebutuhan biologis yang tertanam dalam otak kita.
Spiritualitas adalah kebutuhan yang melekat pada manusia---bukan pilihan, tetapi alat untuk mencapai kesehatan mental dan emosional yang optimal.
Dengan memahami cara kerja otak, kita dapat lebih merawat spiritualitas dalam diri kita. Ini bukan hanya jalan menuju kedamaian batin, tetapi juga cara untuk mencapai potensi penuh kita sebagai manusia, baik secara biologis maupun spiritual.
"Spiritualitas adalah api purba yang menyala sejak percikan pertama kesadaran manusia, jauh sebelum agama menyalakan obor-obor dogma."
London, 9 November 2024
Referensi:
 *Andrew Newberg dan Eugene D'Aquili, How God Changes Your Brain, Ballantine Books, 2010.
 *Lisa Miller, The Spiritual Child: The New Science on Parenting for Health and Lifelong Thriving, St. Martin's Press, 2015.
 *Richard Davidson, The Emotional Life of Your Brain, Plume, 2013.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI