Tidak menunggu lama, Ibu menjinjing semua yang ditanggalkan anak-anaknya serta ibu sendiri ke depan. Dengan berbungkus selembar kain batik, ibu membungkus semuanya. Bungkusan itu di letakkan di samping petugas tadi, "Pak silakan bapak bagikan kepada mereka, boleh jadi bapak uangkan dulu, karena ada yang berbentuk perhiasan. Kami tidak sanggup membagikannya. Dan kami ikhlas demi Allah." Lantang suara ibu, tidak trgurat sedikitpun amarah.Â
Lalu ibu beranjak ke belakang tanpa mengajak kami. Kami mengangguk mengiyakan apa yang disampaikan ibu. Petugas tadi membawa bungkusan itu keluar, dan kami beranjak ke dalam. Kami melihat ibu bersimpuh di atas sajadah menadahkan tangan "Ya Allah berikanlah keberkahanMu kepada umatMu yang papa ini, kami, mereka hanya memohon kepadaMu ya Allah." Sebutir air mengalir di sudut matanya. Dengan ujung mukena disapunya air itu, dan bersujud.
-salambuatibu-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H