Mohon tunggu...
M.Denny Elyasa
M.Denny Elyasa Mohon Tunggu... Lainnya - Analis Kebijakan dan Penulis

Analis Kebijakan pada Setwan Prov.Kep. Bangka Belitung . Aktif menulis opini dan esai khususnya mengenai kepariwisataan dan SDM.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Merajut Asa Pariwisata di Pulau Seliu

17 November 2020   17:00 Diperbarui: 7 Juli 2021   19:10 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut data Dinas Pariwisata Kabupaten Belitung jumlah kunjungan wisatawan ke daerah tersebut tahun 2019 sebanyak 348.153 orang terdiri dari wisatawan mancanegara 19.063 orang dan wisatawan domestik 329.090 orang, jumlah ini turun 25,5% jika dibandingkan tahun 2018 yang mencapai 467.571 orang. 

Hal ini juga tergambar dari pajak dan restribusi daerah Kabupaten Belitung dari sektor pariwisata pada tahun 2019 mencapai 21,63 milyar rupiah walaupun nilainya lebih rendah dari tahun 2018 yang mencapai 22,37 milyar rupiah. Namun, itu belum termasuk investasi yang masuk ke Belitung seperti hotel dan pertumbuhan usaha pariwisata lainnya.

Mengintip potensi wisata Pulau Seliu

Pulau Seliu dapat ditempuh melalui perjalanan laut  ± 20 menit melalui Pantai Teluk Gembira. Namun, sebelumnya kita harus melalui perjalanan 61,4 Km atau lebih kurang 1 jam  perjalanan dari Kota Tanjung Pandan ke Pantai Teluk Gembira yang masih dalam satu kecamatan dengan Pulau Seliu yaitu Kecamatan Membalong. Selama perjalanan naik kapal laut itu kita telah disuguhi atraksi wisata yang menawan yaitu deburan ombak laut biru, burung camar yang terbang di atas kapal, hingga gugusan pulau disekitar Pulau Seliu.

Dalam industri pariwisata dikenal tiga konsep utama yang harus dimiliki oleh destinasi atau dikenal dengan  Konsep 3A yaitu Attraction, accessibility, dan amenity. A yang pertama Attraction (atraksi), yaitu atraksi sebagai produk utama yang ditawarkan di destinasi berkaitan dengan "what to see" dan "what to do". 

A yang kedua Accessibility (kemudahan akses), yaitu ketersediaan dan kemudahan sarana dan prasarana pendukung untuk menuju destinasi seperti jalan, transportasi dan sebagainya, dan A yang ketiga Amenity (kenyamanan), adalah yang berkaitan dengan kesiapan dan ketersediaan segala fasilitas pendukung seperti sarana akomodasi, restoran, warung makan dan minum, toilet umum, rest area, tempat parkir, dan yang tak kalah pentingnya adalah sarana ibadah yang bersih dan nyaman.

Adanya destinasi pariwisata diharapkan dapat memacu pembangunan infrastruktur pendukung, bukan kebalikannya menyiapkan infrasturuktur terlebih dahulu baru menyiapkan destinasi.

Pengembangan Daya tarik wisata yang coba untuk ditawarkan kepada wisatawan antara lain adalah Danau Purun. Menurut cerita yang beredar Danau Purun dulunya merupakan persawahan yang dibangun pada masa penjajahan Jepang dengan luas 62 Ha dengan tujuan sebagai stok logistik di masa perang, namun cerita akhir dari semua itu adalah kegagalan karena kurangnya pasokan air ke lahan tersebut. 

Potensi wisata minat khusus tersembunyi di dalamnya seiring perubahan trend wisatawan sejak terjadinya pandemi Covid-19 ke arah wisata alam, individual/berdua/dalam kelompok kecil meninggalkan mass tourism yang telah mengakar selama ini. Perjalanan dari pusat Desa Seliu 15 menit dikarenakan perjalanan harus hati-hati akses jalan yang tidak mulus lagi, selain itu harus melewati jalanan berpasir  yang dikelilingi hutan pantai yang disebut juga vegetasi litoral.

Pantai Marang Bulo. Lokasinya berada tidak jauh dari Danau Purun 10 menit perjalanan dari Danau Purun. Panjang pantai ini 2 Km, seperti pantai lainnya di Bangka Belitung Pantai Marang Bulo pun dihiasi batuan granit, selain itui pantai berpasir putih dan airnya begitu jernih, bukti bahwa pantai yang tidak dieksploitasi oleh tambah timah laut baik legal maupun ilegal terjaga kondisinya, sangat berbeda bila dibandingkan dengan pantai yang ada di Pulau Bangka yang keindahannya tertutupi oleh kapal isap maupun ponton TI ilegal yang berjajar sepanjang mata memandang.

dokpri
dokpri
Selain dua daya tarik wisata tersebut Pulau Seliu memiliki atraksi wisata lainnya yang tercipta dari budaya sehari -- hari kehidupan masyarakat yaitu nelayan. Memancing menggunakan sampan, diving di sekitaran pulau Seliu atau bahkan menyelam menangkap ikan dengan menembak atau mencari teripang bisa menjadi atraksi wisata. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun