Mohon tunggu...
Dennis Baktian Lahagu
Dennis Baktian Lahagu Mohon Tunggu... Lainnya - Penghuni Bumi ber-KTP

Generasi X, penikmat syair-syair Khairil Anwar, fans dari AC Milan, penyuka permainan basketball.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ketahuilah 7 Fakta tentang Kecoa

16 Oktober 2022   13:23 Diperbarui: 16 Oktober 2022   13:37 1078
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti apa yang dilansir sciencefocus.com, menyebutkan bahwa kecoa tahan terhadap 6 sampai 15 kali dosis radiasi nuklir yang mematikan bagi manusia. Buktinya, bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki pada tahun 1945 ternyata tidak mampu memusnahkan kecoa.

3. Kecoa berkontribusi dalam global warming

Sebuah riset menemukan bahwa kecoa mengeluarkan kentut setiap 15 menit. Kentut tersebut mengandung metana. Dikutip dari laman ditjenppi.menlhk.go.id, Metana merupakan salah satu jenis GRK penyebab pemanasan global. Gas ini lebih dianggap sebagai polutan daripada sumber energi yang berguna. Gas metana pada kadar tinggi dapat mengurangi kadar oksigen pada atmosfer bumi. Gas metana dapat menyebabkan penurunan oksigen sampai sekitar 19,5%.

Bisa dibayangkan, dalam jumlah yang sangat banyak diseluruh bumi, kecoa dapat dianggap berkontribusi atas  global warming. Uniknya, 18 jam setelah matipun kecoa masih mengeluarkan kentut.

4. Kecoa dapat merasakan makanan tanpa harus memakannya

Manusia memerlukan bantuan indera perasa untuk bisa menentukan rasa makanan yang hendak dimakan. Berbeda dengan kecoa yang tidak memiliki lidah atau alat pengecap selayaknya manusia. Ketiadaan indera perasa tersebut bukan berarti membuat kecoa tidak bisa merasakan makanan sama sekali. Kecoa dibekali bulu-bulu halus di kaki, mulut dan sayapnya. Bulu halus tersebut berfungsi sebagai indera perasa yang sama fungsinya dengan indera perasa yang dimiliki manusia dan hewan, mampu mendeteksi rasa pahit, manis dan zat kimia dalam makanan.

5. Kecoa termasuk hewan yang jago lari.

Kecepatan berpindah tempat dari seekor kecoa mencapai 1,5 meter/detik atau rata-rata 5,4 km perjam. Fakta juga menunjukkan bahwa seeokor anak kecoa memiliki kecepatan berjalan yang hampir setara kecoa dewasa. Kemampuan berlari yang cukup cepat tersebut berimplikasi pada sebaran kuman dan bakteri yang terbawa oleh kecoa, sesuatu yang tidak disadarinya. Dalam berbagai laman penelitian, kecoa dapat menjadi vektor pembawa penyebab penyakit, seperti salmonella, staphylococcus, dan streptococcus, yang diperoleh dari apa yang dilaluinya atau disinggahinya. Diperkirakan seekor kecoa dapat membawa 33 jenis bakteri patogen di tubuhnya.

6. Mempergunakan 75% waktunya untuk beristirahat

Kita jarang sekali melihat kecoa berjalan-jalan seperti halnya semut beriringan membentuk barisan di dinding atau di pinggiran lantai. Kecoa juga tidak terlihat seperti lalat yang sering mengincar makanan di atas meja atau seperti nyamuk yang nguing nguing kesana kemari. Kecoa lebih banyak berada ditempat persembunyiannya. Istirahat. Ya, hampir 75% waktu hari-harinya dipergunakan untuk istirahat. Sembari istirahat, waktu tersebut dipergunakan kecoa untuk meregenerasi kulit.

7. Kecoa memiliki MoU dengan bakteri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun